Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Bunga Kering 2

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14291130851645076354

***

temaram kian temaram
di sudut kerling berderit menguak nafas malam
kisahkan geliat asmara kusut semu
di gelinjang ranjang-ranjang waktu

engkau citakan mimpi-mimpi panjang
di sela geram hidup yang kian keras menantang
selayak bunga kering bermimpi paras purnama
atas kodrat yang tak pernah cela
engkau menjelma
pada dewi kupu-kupu molek di tetesan gairah lelaki

impian tiada yang tertawarkan
lembaran nafsu adalah kidung instan penawar
engkau karam di bayang hitam budak-budak nafsu
atas secuil harap materi
demi seonggok surga yang bukan lagi sejati

tak lama
bunga layu berguguran
diantara hina
diantara hujat cela
diantara perih merana
diantara mimpi cahaya yang mungkin tak pernah dirasakan hangat terangnya

bunga itu mengering
menjemput nisan

***

Jakarta - 15 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Puisi Terkait: Bunga Kering




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline