Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Sudahkah Perutmu Lapar, Kawan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14286327011133258669

***

pagi sudah berserapah pada debu
meski keringat belumlah menjadi deras peluh
mungkin itu menjadi nikmat
atau sekedar orasi penambah semangat

lalu sudahkah perutmu lapar, kawan
sepagi ini mestinya siap berdandan
tersenyum atas aroma di ajang tarung hidup
di metromini
di bus kota
di kereta kabel
di lintasan peristiwa nafas keseharianmu

sudahkah menyapa saudaramu, kawan
di balik atap indah mahligaimu
di simpang lampu merah
di pasar-pasar renta yang bergeliat sejak subuh
di ajang kerja sang mata pencahari
atau di jalan-jalan saat kakimu mengukurnya

atau sudahkah menilai pemimpinmu, kawan
di balik jeruji pagar-pagar istana
di selubung suara dengkuran gedung kura-kura
di ruang-ruang berlabel rapat kerja
ataupun sekedar negeri kecil, biduk rumah tangga

dan sudahkah menagih janji-janjinya untukmu?
...
aaah sudahlah
roda hidup tlah berputar
dan dirimu tertakdir sang motor pejuang
tak usah cengeng pada kiprah istana gading
ataupun gedung wakilmu yang bak peraduan nina bobo
apalagi meratap pada suratan hidup yang terkadang terasa perih
juga berandai-andai kejayaan pahlawan yang bersemayam di nisan tak bernama

sudahlah
pagi sudah jelang terik
api hidupmu sudah menyala, siap bekerja

***
Jakarta - 10 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi Foto Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline