Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Kaki-kaki

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14273880551906745038

***

kaki-kaki itu menua
nampak redup di garis nafas renta
sarat bangkai-bangkai kisah lama
mungkin tenggelam lalu sirna
sisakan langkah dan berhitung
tentang masa

dalam dirinya tersimpan segala penopang beban
yang pernah menolak letih dan segala keringat menyerah

dalam dirinya terpatri kekuatan segala langkah-langkah api
yang lantang menerjang segala batu terjal di sisa pahit bumi

dalam dirinya terkenang lagu-lagu kejayaaan masa lalu
yang kokoh mencipta nafas-nafas terkasih dalam bingkai cinta

lalu dimana kakimu?
kiri
kanan
adakah saling cemburu
berebut tempat di depan atas yang lain?

semoga tidak
mereka saling mengisi
mereka saling mengasihi
mereka saling menghormati

dan mungkin suatu hari nanti
saat mata kaki menengok ke belakang
dia sudah menjejak hamparan tujuan
disana - di langit tanpa tepi dan tiada menua

***

Jakarta - 26 Maret 2015
@rahabganendra

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline