*
mekar bunga termenung malas menyambut hari kala redup awan nan bergelayut suram menyapa mentari terangnya karam ditelan bingkai mendung sang dewi atas ramah yang dimiliki lirih bergumam diri ucapkan salam : selamat pagi
pada kehidupan ibukota negeri yang merindu rasa harmonisasi pada embun embun yang tlah berganti bersama keruh lumpur dan kotor noda daki yang bergumul bak terjangan badai bah siang tadi atas amuk rasa yang tak lagi dipeduli oleh insan insan lupa diri
kapan akan berlalu pedih peri? saat hati merindukan indah pelangi bersama kupu kupu yang selalu molek menari dan merdu kicau burung kenari yang nyaring berseri
hingga senja datang mengganti saat sang baskara beringsut menepi di tapal batas cakrawala barat sembunyi redup temaram luruh memeluk sunyi kasih cinta terhempas pergi bunga kini sendiri merintih sepi
tidak pada kumbang tak bernyali bukan pada nur kunang kunang perigi berjaga di separuh malam telanjang berduri seperti malam malam yang berjenjang menanti
berharap esok datang hari menjelang selintas senyum mentari bersama bijak mahkota yang menghidupi hingga tumbuhkan tunas tunas bersemi untuk hidup damai di hati indah tiada tepi
*
Jakarta - 20 januari 2014 Ganendra
Sumber Gambar Ilustrasi