Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Lilin Surga

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1391448858348312077

*****

temaram cahaya karam di ufuk barat merah saga pekik elang menuntun pulang pertandakan malam segera tiba sang bagaskara letih beringsut lengser ke peraduan senja memberi ruang pada rembulan jelita yang dicintainya atas kuasa pada malam berbingkai kasih penjaga

pada belia hati merajuk pelipur dalam mimpi merindu akan pelukan mengayomi pada bunda yang bersemayam di taman surgawi

tangan mungil nirmala menjangkau kasih yang tlah hilang sirna dari sebuah tulang rusuk ayahanda haus akan cahaya lentera terangi sejuk hati kala gelap melanda

"aku suka lilin ayah"

geliat liukan api menyala senandungkan hati hangatnya merasuk indah terperi binarnya tampilkan taman eden bidadari berharap bersua wajah perindu kala malam hari sosok bunda yang senantiasa menghias tidur dengan mimpi

lihat bola mata indahnya tiada tujuh keajaiban dunia fatamorgana namun tujuh juta bahagia bersemayam disana membuka hati dan berbagi tulus cinta

pada angan yang takkan pernah pupus sirna gelora impian melintasi dimensi benang rasa hingga terlelap ditimang dewi purnama dalam pelukan kasih siluet cahaya lilin lilin surga

****** Jakarta - 4 Januari 2014 Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline