Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Nafas Rantau

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

138979985996353698

angin timur membawa nafas melintas samudra bersama riuh rendah camar laut diantara bianglala serumpun negeri menawarkan impian indah bulan laksana disana pada koloni ras ras asing saudara berada negeri pilihan mengadu waktu usia

nasib berjibaku peruntungan tersemat impian di tanah perantauan pendam kerinduan ikhlas nafas dipertaruhkan kesampingkan segala kesenangan perjuangkan jalan penghidupan

setumpuk rindu bergayut tiap detik waktu pada kampung halaman dusun ibu pada putra putri lugu buah hati penyemangat hidupmu

titipkan senyum pada purnama kala temaramnya menghias malam mega kirimkan pesan bersama sang bayu yang berlapang dada hembuskan gelora cinta kasih sayang rasa pada pelukan renta ibunda atas keriput wibawa ayahanda bagi darah kerabat saudara nun jauh disana

engkau para pejuang rantau butiran keringat peluhmu mewangi berkilau penyambung detak nafas nafas parau ironi negeri kaya nan memukau ditelatah kuasa para harimau

namun cinta pertiwi takkan pudar pada laskar devisa sedarah berurat berakar hingga saat kembali ke pangkuan bersama para camar terbang pulang ke sarang kediaman atas bahagia yang berbinar

* Jakarta - 15 Januari 2014 Ganendra

Sumber Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline