Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Jelita 4

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427128213642496120

***

masih ingatkah di titik laju waktu silam
di teduh detak yang melantunkan serenade malam
kilau daun menatap bulan sabit yang beranjak
berayun tenang di landai peraduannya

engkau hadir bertangkai semerbak bunga plum
berjalan di lajur pelangi yang mengiringi terbenam hujan
membawa kesejukan diantara pasir yang meradang pada terik
bergayut angin yang hantarkan semerbak wangi kembang tenggara

masih ingatkah seonggok memori
saat kibasan angin membelai punggung dua hati
kala senja terpekur di goresan langit kaki sejoli
dan terik terbekap temaram di celah perkasa karang bahari

engkau tak lagi berurai di beranda ayunan kelam
pupuskan kisah dan tinggalkan kulitnya serangkap
benamkan sisa-sisa kenangan pahit silam
pada ombak yang tiada lelah datang
pada camar yang beringsut pulang

engkau tetaplah bunga jelita
di genggaman batang-batang dedaunan
yang bertangkup syukur dalam kelopak sunyi
bersemi dan mekar di setiap jiwa mulia
yang takkan hanyut oleh pesona
dan takkan mati oleh paras senyap

***
Jakarta - 23 Maret 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Puisi Terkait

Jelita 3

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline