Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Malam Bergincu

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13917811142095334241

*****

angin genit meretas wajah wajah bedak merona pada paras rembulan nan pucat merana diantara celah celah remang cahaya jelita redupnya jajakan rempah rempah cinta nan membara pada dia pada mereka para pria pemburu nikmat semata

pada pesona semu pada gincu itu menggoda merayu peluh pilu tawarkan nikmat sendu

keringat yang mengalir tidaklah beralas ikhlas lampiasan pupusnya harapan yang terenggut kehidupan buas bergulat perih demi pertahankan utasan nafas dibawah cibiran dan makian yang semakin deras dari mereka yang berhati serigala culas

perempuan gincu malam yang merenda tepian remang temaram teteskan peluh mengais rejeki di sepanjang waktu tilam tawarkan mulusnya pesona tubuh nafsu jahanam enggan, namun tiada pilihan tak kelam pasrah pada legam nasib yang menghantam yang kian mencengkeram atas laju kehidupan nan muram

perempuan malang berjibaku mengarungi dunia garang demi buah hati sang lentera bintang pada putri semata wayang yang menunggu belaian kasih sayang yang menanti pelukan kala gelap menjelang

hati tersisih rela teteskan pedih ikhlas tersayat sayat perih demi belia yang merintih adakah asa itu masih?

*** Jakarta 7 Februari 2014 Ganendra

Sumber Ilustrasi

Baca Juga: Kodok Ngorek




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline