Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Kelud Meradang

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13923148111847183225

***

angin malam tak lagi dingin menyapu badan negeri timur
derunya mematahkan sinar rembulan malam yang bertafakur
tangisan makhluk makhluk terbata bangkitkan kaki kaki tersungkur
batang batang jiwa pedih terajam hati diterjang dentuman guntur

malam panasmu
bintang menjauh dariku
daun layu
pada lereng lereng pilu

atas murka amarah
dari diam manismu yang usai sudah
seiring gemuruh menggoncang gunung tanah
muntahkan lahar dari danau kawah
yang dulu cantik bersolek indah
nan anggun menaungi seantero wilayah

Kelud nan asri
gelegar puncakmu ciutkan nyali
guncangkan hati saudara kami satu negeri
berbondong cemas pucat pasi
berlari
lari
berlindung tuk selamatkan diri
dari sosokmu yang sedang meradang erupsi

bermandi keringat ketakutan
anak anak berkalang deras jerit tangisan
atas hati yang dilanda kecemasan
pada hardikmu dalam letusan
pada bayang bayang pilu ancaman
oleh pekat parasmu diantara abu hitam kepulan

jika murkamu adalah ujian
yang dititahkan penguasa alam ciptaan
mohonkan segala ampunan
redakan
redamkan
lahar panas membakar harapan
hentikan lava termuntahkan
selamatkan para saudara atas tumbal korban
yang tlah menanggung derita tak tertahankan

padamu Tuhan
seru sekalian alam semesta peradaban
biarlah kami belajar pada setiap kejadian
hikmah menjadi pelajaran
pada kami yang tlah melupakan
atas segala berkahMu yang dilimpahkan

***

Pray for Kediri, Malang, Blitar dan Kota Sekitarnya atas Erupsi Gunung Kelud

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline