Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Lakon Ironi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13900727011906032743

*

derai airmata sang dewa hujan memilukan asa beriring laju deru bandang masih menggema menghantarkan berkubik air menyapu apa saja di bawah terpal terpal nestapa mendera atas pemukiman yang porak poranda disini dan disana

gemuruh dewa gunung murka berapi api deras lahar mematikan mengalir tanpa henti getarkan bumi tinggalkan pedih hati atas rintihan pilu bocah dan ibu pengungsi para saudara di tanah Karo negeri

lain dimensi riuh rendah sorai pemangku negeri merengkuh citra palsu politisi lupakan janji janji manis sebagai ksatria bukti duduk empuk atas tahta kuasa kursi kursi tangis warga negeri tak dihiraukan lagi ironi? tragedi? atas lakon negeri tanpa misi

padamu anak anak manusia pada batas jelaga kala angan sekejap sirna mimpi pungguk akan indah terang rembulan purnama pada nikmat hangat mentari di ufuk merah saga juga pada ramah air penyejuk raga jiwa dan pada ramah hati abdi pelayan negara tlah musnah binasa

hingga masa harapan tinggallah puing puing asa kala hati mati lenyap tak peduli pekik sangkakala atas nafas yang nafikan akherat dunia inikah saatnya? api perbesarkan nyala terangi gelap nurani insan fana?

* Sukabumi - 19 Januari 2014 Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline