Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Nyanyian Sampah

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13899783772082491649

lupakah dirimu padaku? tentang tempat tinggal nyamanku? setelah tubuh mulusku tercampak tak laku dan segala isi kau renggut tanpa ragu kau buang tubuh kosongku dimana pun engkau mau

sesak ... sumpek ... becek

aku bukan di situ teronggok di jalan jalan itu yang menebarkan tak sedap aroma berbau atau di sungai air jernih yang membiru aku bukan disitu

habis manis sepah kau buang pada bungkus plastik yang lekang pada sayuran busuk para pedagang atau limbah limbah pabrik usang di pinggiran kota nan lengang

akulah penguasa sungai metropolitan menggunung di pojok pojok kali bantaran bertebaran di sudut sudut keramaian berserak di jalan dan halaman tubuhku tlah hilang daya rupawan

kunyanyikan lagu derita pada tubuh yang terserak sembarang rupa pada taman taman penghias kota di atas kursi bangku transportasi massa pada kali sungai yang membelah pemukiman warga aku berada dimana mana aku selalu ada

aku tetap sampah yang jahat kala dicampakkan tanpa baik berbuat menyumbat segala ruas aliran air mampat tumpahkan air lumpur genangi pemukiman padat hingga dirimu pedih meratap sekarat

andaikan saja tak kau hempaskan aku sia sia kau tanamkan tubuhku di tanah asa bersama dewi bumi penyubur alam raya aku takkan rela membawa nestapa bersama banjir yang melanda kerana aku khan bahagia dalam pelukan bumi kubermanja

* Sukabumi - 18 Januari 2014 Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline