Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Pesawat Doa

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

angin melaju sunyi dari hamparan tanah Malaya membawa para saudara beragam ras ke gugusan daratan sana yang hantarkan segala suka cita terpendam rasa akan rindu pada keluarga bahagia nun jauh di lintas batas mega di seberang samudera

bergumpal rindu bertumpu pada sayap sayap besi selaksa asa terbang bersama awan beriring bidadari pada mereka yang menyisir badan langit suci para saudaraku yang belum kembali hingga mentari berganti

airmata tangis tak tersisa diantara penantian kabar yang tak kunjung tiba hilanglah semangat rasa sisakan gundah gulana entah dimana saudaraku berada?

pagi telah menyapa senja malam bergulir hingga fajar tiba rembulan terduduk tanpa sinar purnama mentari membisu dalam duka binar cahaya sendu sang pangeran waktu pun berlalu tertunduk lesu diantara isak pilu para penantimu

kami masih duduk disini resah cemas berkecamuk menanti datangnya sang bayu membawa kabar merpati untuk mendamaikan perasaan hati yang secuil demi secuil tergores pedih hari kapan kabar pelipur itu akan terbagi?

ikhlas relakan segala rasa atas segala cobaan Sang Maha Perkasa pada laju pesawat pesawat penguji hamba pada keping keping sayatan takwa yang berselimut munajat doa sujud pada kiblat pengaturanNya

*** Turut berdoa untuk tragedi ‘hilangnya' pesawat Malaysia Airlines MH 370 penerbangan Kuala Lumpur, Malaysia - Beijing, China pada Sabtu 8 Maret 2014.

Jakarta - 12 Maret 2014

Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline