Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Perempuan Terajam Waktu

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1402759783887319081

***

kerontang dahaga merayap di sekeliling benak jiwa
kosong menapak jalan terjal takwa
senja berlabuhkan seonggok hati terisak dera
pada jarum waktu yang merajam ruang ruang bahagia

dibawah belenggu
perisai tlah rapuh dimakan waktu
hingga gelap sembunyikan gempita terang langit biru
di ujung lidah harapan yang merajuk kelu
buntu

pada sejumput jiwa yang tercipta
atas tangan tangan kekar berbulu domba
pupuskan asa yang menggelayut di angan angkasa
sekian lama saat bait berkumandang suci santun menghela
pada dua nafas hembuskan padu rasa
di pelataran altar percikan dewa

sutra lusuh berbayang kenangan
memenggal kasih yang pernah terbangun harapan
hingga mekar layu menjelma kuncup penderitaan
nestapa yang digoreskan luka luka pengkhianatan
atas sosok yang dulu pernah dielu sang pangeran

badai derita tiada abadi
perih takkan kekal menyimpan nyeri
benci akan selalu terpupus terkubur nisan mati
sisakan sebongkah emas hati

*

kerontang dahaga merayap di sekeliling benak jiwa
kosong menapak jalan terjal takwa
senja berlabuhkan seonggok hati terisak dera
pada jarum waktu yang merajam ruang ruang bahagia

***

Jakarta - 14 Juni 2014

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline