Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Pagupon

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1404672582485817636

***

masihkah ingat, berapa lama tanah ini dipijak?
atau sudahkah lupa, kapan sumpah itu membara dalam pekik teriak?

aku ingat kawan
tanah ini sekian lama tak pernah ingkar janji
memberikan tubuhnya ikhlas dengan kesuburan suci
menghijaukan rejeki para saudara tani dari belas kasih dewi sri
sekian lama berkasih tanpa pamrih pemujaan
tiada minta diagung lebih dari kadar penciptaan
dan tak pernah bertanya, adakah balasan?

pada tanah ini terpancang pondasi bara api merah dan putih
tergoreskan pada tenger nafas muda para pangeran, raja dan patih
menitis pada akar akar semangat generasi berkiblat amanah
dan menyala berkobar menjilat matahari, rembulan dan tanah

menopang pagupon negeri beratap khatulistiwa
membentang mengikat darah saudara se-nusantara
nyaman berbelas kasih hati laksana taman khayangan
yang sekian lama mengakar dan tersembunyi kehilangan

benar, ini rumah kami
menyejukkan saat eratnya tali toleransi
merajut puing kenangan indah nan silih berganti
meleburkan hati atas cinta kasih semesta sanubari
bersama kepak sayap damai dara merpati
kerana keajaiban ada disini
di negeri ini

apakah itu mimpi?
andaikan iya, kami akan beli!

***
Jakarta - 6 Juli 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline