Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Sajak Dewa Rimba

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14078580001405917675


***
nafas penghuni alam berkaki telanjang
merenda waktu sepanjang akar beringin rimba
merajut mukim pepohonan alas tua
bersemayam beratap awan mega
atas tubuh bumi nan bersahaja

pada tanah tanah basah
tempat berbaur desah satwa tiada gelisah
rerumputan menghijau hadirkan noktah dewi berkah

pada riak sungai yang tak pernah dahaga
berkasih cinta dalam setiap basuhan tetesnya
tumbuh dalam nikmat berkaya unsur hara

bersabda alam berlangit biru
angin badai menjadi pengingatmu
dewa hujan penyubur rumah alammu
ajarkan nafas semesta sang maha guru

belajar arif pada bijak wibawa tetua
belajar hidup pada budaya alam berkasih dewa
belajar berani pada badai topan gunung berbatu delima
belajar bebas merdeka pada lesat sayap elang rimba perkasa

bapak adalah pohon
yang melindungi dari setiap murka para bencana
ibu adalah sungai dan perigi
yang mengairi tentram jiwa jiwa suci tiada mati

kamulah sang penjaga
jati diri alam rimba seisinya

***
Jakarta - 12 Agustus 2014
@rahabganendra

Foto Ilustrasi: Anak-anak Suku Mentawai saat acara Deklarasi Jaringan Pendidikan Komunitas Adat di Taman Ismail Marjuki Jakarta, 12 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline