Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

[SRINTIL] Larung Hati

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14088086771522911974

***

waktu itu hak milik
rasa adalah ruh nan meraja
luka sahabat bersimpul merajut bahagia
pengorbanan bak nikmat berjubah tali setia

percaya laksana asap nan rela pada api pembakar pertama
kasih adalah hangat mentari menyapu basah di musim salju
sayang bagaikan benih benih disiram gerimis pagi sang dewi hujan
cinta seperti senyum bunga mekar pada mata mata lebah madu

lalu bagaimana jika
putik putik setia runtuh kokohnya
dinding dinding kasih ambruk digerus laku noda
tirai putih hati tercoreng nafas khianat percaya
dan kelambu telah bermadu asmara mendua

barangkali bulan pun enggan pancarkan purnama
angin pun geram berpaling merayu dedaunan
merpati mengingkari janji janji damainya
dan aku?

kularungkan namamu di deras sungai waktu
hanyut menjauh tanpa nyiur yang indah melambai
tanpa ucapan selamat tinggal ditelan mata angin
hilang dalam pencarian arah berkabut
biarlah
sendiri

***
Jakarta - 23 Agustus 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Desain Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline