**
suaramu lantang tuan
menggertak dan menyalak laksana senapan
tapi sayang tuan
bukan untuk melawan kedzoliman
hanya demi kepuasan dan nafsu kekuasaan
suara kami tlah hantarkan pantat tuan
duduk manis di kursi mewah bertitel jabatan
diguyur segala kuasa atas nama wakil rakyat pilihan
tapi jangan lupakan tugas lidah aspirasi saluran
bukan untuk gaya gayaan apalagi plesiran
panggung elit gedung kura kura
semestinya ajang perjuangan sejahtera
politisi dewan bak sang laksamana
bersinergi dalam setiap sidang kerja
bukan banting kursi ataupun meja
kala tanding di sidang paripurna
siapa menang siapa kalah tiada guna
gerah dengan polahmu tuan
pedih dengan nasib dalam genggaman
seenak hati terabaikan
lalu masihkah ada tumpuan harapan
saat suara kami simbol Tuhan
tak diindahkan?
turun dan mundur tak terhormat saja
jika kerja adalah soal ambisi nafsu kuasa belaka
dan adegan drama konyol di rapat rapat merajalela
sudahi semua lakon pahlawan kesiangan jelata
kami sudah enegh dengan semua
perilaku menggila
dan memuakkan saja
***
Jakarta - 3 November 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi Foto pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H