Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Namaku Matahari

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416761429972079173

***

pagi
paras yang tak bosan menjelang
membawa keteduhan di sela dahan hidup
sajian bekal sang pengais rasa

pada
matahari yang tak pernah ingkar
meniti langit dalam bara api di hati
menghapus bayang jejak hitam sisa kelam malam
kemarin
di bilik bilik hitam
di pucuk pucuk nafsu tak tertahan

cinta bukanlah pagi
tangis bukan sekedar elegi
masihkah tanda tanya
kala kusebut namaku adalah matahari?

yang berkasih rembulan
dan sanggup sekarat setiap malam
membiarkan nafasnya menjadi mahar sang purnama setiap gulita
selamanya?

***
Jakarta - 23 November 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline