Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Malam Penidur

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14210780591672036361

***

malam tlah tertidur
parasnya memejam
tadi

berselubung gulita makna
aku ingin menatap cahaya yang berpendar diantara gelap punggungmu
matamu adalah jendela khayangan dewata di kerumunan peri
suaramu adalah rona manyar betina dicumbu jantan petang
yang melagukan gita gemerisik dedauanan bambu kuning berlagu hujan

aku terlena - rajam benakku bertebaran di sekeliling pijar api
hangat bak se-tuang kopi gayo di nusa ujung barat
menghias nafasmu yang merengkuh dingin malam bergayut senyap

aku tumpahkan sesak kerinduan
buyarkan butiran gerimis berpenari godaan
hingga picing rembulan beringsut lenyap di ekor malam
aku terpejam
aku karam di samudera terdalam

dan malam tlah tertidur
parasnya memejam
tinggalkan jejak pesan - rindu janganlah tersisa
esok masih ada
selepas malam penidur

***
Jakarta - 12 Januari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline