Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Anak Langit

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14247959381034646683

***

bunga-bunga itu semestinya beraroma mewangi
memupus redam kesedihan dalam nyanyian angin kemarau
benang sarinya membawa titisan jelita surga
putiknya merekam jejak menawan kenangan sebuah kisah

mungkin dia bak ilalang liar
yang bersenandung gembira di setiap cuaca
menari kala dewi hujan bertandang di paruh musimnya
berdendang saat rintiknya bangkitkan hasrat di jengkal tanah kering

dia sekar bunga suci
buah dari hembusan noktah ruh surgawi
yang selayaknya bernyanyi diantara burung-burung pagi
lalu tertawa bersama angin
dan berlari diantara awan-awan bahagia

usap kasihi dia - bukan tangan yang menampar
ayomi dia dengan cinta - bukan kesal pukulan
dan peluk sayangi dia - bukan dengan kata hardikan

karena bunga-bunga itu anak langit
titisan belia yang baru bersemi
jangan biarkan layu
kisahkan rona-rona pelangi di teras-teras mega
yang membawa harapan mekar bunga
kelak di kemudian masa

***
Jakarta - 24 Februari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline