Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

{DEAR PPA} Perempuan Terbit

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14251258431571481656

NO. URUT. 5

***

engkau menata pagi di sela embun yang bergulir di rebah dedaunan
senandungkan irama dini di awan selepas berlinang hujan
memeluk hangat fajar yang mengintip paras berkeringat di kejauhan
lalu jejak-jejak terukir di sepanjang pematang nadi kehidupan
setiap detik sejak waktu terbangun untuk melaju arungi peradaban

peluh adalah doa di sekian puluh usia
tangan renta adalah kasih yang lekat pertanda
membelai pori-pori indera kasih sayang sang belia
diantara ayunan langkah meretas laku di bibir nur cahaya

tak kau lihatkah mentari malu di sela pucuk-pucuk cemara?
tak kau rasakah semilir angin pagi menyelinap tersipu dibalik punggungnya?
tak kau dengarkan rinai hujan berjingkat perlahan kehilangan airmata?

adalah sang perempuan terbit di ujung subuh
yang menganyam bait-bait nafas kehidupan sauh
diantara nampan cermin semesta bersinar nun temaram
engkau teguh meniti terjal waktu kala terbit hingga terbenam

*
engkau menata pagi di sela embun yang bergulir di rebah dedaunan
senandungkan irama dini di awan selepas berlinang hujan
memeluk hangat fajar yang mengintip paras berkeringat di kejauhan
lalu jejak-jejak terukir di sepanjang pematang nadi kehidupan
setiap detik sejak waktu terbangun untuk melaju arungi peradaban

***

Jakarta - 1 Maret 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline