Peningkatan Kemampuan Presentasi Tenaga Medis Oetomo Hospital Melalui Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom

Oetomo Hospital, sebuah lembaga kesehatan yang baru beroperasi di Kabupaten Bandung sejak awal 2023, telah merespon kebutuhan akan peningkatan kemampuan presentasi tenaga medis melalui kerja sama yang erat dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom.  Menurut ketua kegiatan pengabdian pada masyarakat Rah Utami Nugrahani, Ph.D kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan komunikasi dan presentasi para tenaga medis agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien dan keluarganya.

Dalam era dinamis pelayanan kesehatan, kemampuan presentasi menjadi keterampilan esensial bagi tenaga medis. Oleh karena itu, Oetomo Hospital berinisiatif untuk meningkatkan kemampuan presentasi para tenaga medisnya agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan pasien, keluarga, serta sesama rekan sejawat. Kerja sama dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom dianggap sebagai langkah strategis, mengingat prodi tersebut memiliki keahlian dalam mengembangkan kemampuan komunikasi individu. Dosen-dosen yang berpengalaman dalam bidang komunikasi akan menjadi pemateri utama dalam kegiatan ini, menyampaikan materi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis.

Pengabdian pada masyarakat yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 September 2023 ini melibatkan serangkaian kegiatan pelatihan dan workshop intensif selama beberapa minggu. Salah satu fokus utama adalah memahami keunikan komunikasi di lingkungan rumah sakit, di mana tenaga medis seringkali dihadapkan pada situasi-situasi kritis yang memerlukan kemampuan presentasi yang luar biasa. Peserta kegiatan ini melibatkan berbagai tingkatan tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, hingga tenaga administratif. Ini bertujuan untuk mencakup spektrum komunikasi di rumah sakit, memastikan bahwa semua elemen tim medis memiliki kemampuan presentasi yang optimal.

Pemateri yaitu Dr. Indra Novianto Adibayu Pamungkas dan Dini Salmiyah, M.Ikom akan membahas aspek-aspek kunci, termasuk manajemen stres dalam berkomunikasi, kejelasan penyampaian informasi medis, dan penggunaan teknologi dalam presentasi. Materi pelatihan juga akan memberikan pemahaman mendalam tentang audiens yang beragam, seperti pasien dengan berbagai tingkat pemahaman dan keluarganya. Selain itu, aspek teknologi dalam presentasi medis juga akan menjadi fokus utama. Peserta akan diajarkan cara memanfaatkan media presentasi, grafis, dan teknologi komunikasi terkini untuk mendukung penyampaian informasi medis dengan lebih efektif. Dengan adanya teknologi yang canggih, diharapkan para tenaga medis dapat memberikan presentasi yang lebih menarik dan dapat dimengerti oleh berbagai kalangan.

Selama kegiatan ini, para peserta akan terlibat dalam simulasi situasi medis, studi kasus, dan permainan peran untuk memberikan pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan komunikasi di lingkungan rumah sakit. Hal ini diharapkan dapat mempersiapkan mereka untuk merespons dengan baik dalam situasi dunia nyata, di mana kemampuan presentasi dan komunikasi sangat dibutuhkan. Sebagai bagian dari workshop, peserta juga akan diberikan kesempatan untuk merancang dan menyampaikan presentasi simulasi tentang topik-topik medis tertentu. Ini akan memberikan mereka pengalaman praktis dalam mengembangkan materi presentasi, mengelola waktu dengan efisien, dan berbicara di depan audiens dengan keyakinan. Pentingnya aspek etika dalam komunikasi medis juga akan ditekankan dalam kegiatan ini. Para peserta akan diajarkan tentang pentingnya menjaga kerahasiaan informasi pasien, memberikan informasi dengan jujur, dan merespons dengan sensitivitas terhadap kebutuhan dan kekhawatiran pasien.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan presentasi tenaga medis di Oetomo Hospital tetapi juga memberikan dampak positif pada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut. Dengan dukungan dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom, diharapkan para tenaga medis dapat lebih percaya diri dan efektif dalam berkomunikasi, menciptakan lingkungan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.