Lihat ke Halaman Asli

Masih Relevankah Istighosah Jelang Ujian Sekolah?

Diperbarui: 9 April 2023   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sepulang sholat tarawih, saya bermaksud merebahkan diri melepas kantuk yang mendera. Namun sebelum beranjak ke tempat tidur, saya mengambil HP, untuk mengecek pesan yang masuk. Khawatir ketinggalan informasi terkait kedinasan atau pun pembekalan pengajar praktik.  Memang sekarang paling mudah menyebarkan informasi melalui platform whatsapp.

Saya tertarik dengan pesan dari sahabatku dari sebuah kabupaten di Sumatera Utara.  Kami berteman akrab semenjak dipertemukan dalam kegiatan bimbingan teknis penyusunan soal Ujian Nasional tahun 2019. Setelah terpisah, kami memang selalu berkomunikasi melalui platform perpesanan WA.

Dibuka dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar, sahabatku mengomentari status saya. Saya memang memajang foto kegiatan istighosah menjelang Asesmen Sumatif Sekolah, sebuah istilah pengganti Ujian Sekolah.

"Pak memang masih relevan ya, acara istighosah, bukannya sekarang Asesmen Sumatif tidak berpengaruh dengan PPDB masuk SMP negeri".

"Menurut Abang masih apa tidak? , jawabku.

"Kan hasil  ASS sudah tidak dipakai untuk dijadikan penentuan masuk di PPDB SMP negeri, jadi gak perlu Pak, Gak ngefek Pak, sudah gak sesakral dulu saat UN, di mana nilai UN digunakan untuk seleksi masuk negeri"" sambung sahabatku.

Dialog inilah yang membuat saya jadi bergairah serta melupakan rasa kantuk tadi. Berkecamuk di pikiran saya, apakah benar pernyataan sahabat tersebut.

Sewaktu saya mengajar kelas 6 dahulu, saya memang mengadakan acara istighosah menjelang pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional ( USBN)  yang kemudian diubah menjadi Ujian Sekolah/ Madrasah Berstandar Daerah ( US/MBD) untuk di wilayah DKI Jakarta.

Saat itu memang hasil USBN maupun US/MBD digunakan sebagai kriteria dalam seleksi PPDB masuk SMP negeri. Jadi sebagai guru kelas 6, kami dalam semester kedua selalu sibuk dengan kegiatan pendalaman materi.

Kegiatan pendalaman biasa dilakukan sesudah jam pelajaran biasa, seminggu dua kali.  Saya membagi kelas menjadi dua bagian. Siswa yang sudah menguasai lebih dari 50  kisi-kisi soal dengan yang kurang dari 50% . Untuk siswa kelompk pertama jadwalnya hari senin dan Rabu, sedangkan kelompok kedua hari Selasa dan Kamis. 

Hal inilah yang membuat tugas seorang guru kelas 6 menjadi bertambah berat, karena sekolah akan dipandang sukses jika banyak siswa yang masuk  negeri pada jenjang berikutnya. Demikian juga sebaliknya. Itulah penyebab tekanan batin bagi seorang guru.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline