Pada hari Rabu, 15 Maret 2023, SDN Serdang 01 Pagi menyelenggarakan ujian praktik mata pelajaran Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ). Tema ujian praktik kali ini adalah kuliner Betawi. Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan Ujian Praktik, karena ujian praktik telah dimulai pada tanggal 6 Maret 2021.
Adapun mata pelajaran yang diujipraktikkan yaitu Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan. Guru penguji diambil dari guru kelas lain sesuai jadwal kosongnya, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar kelas lain. Dan tentu guru bidang studi sesuai mata pelajaran yang diampu yaitu PJOK dan Pendidikan Agama.
Kembali tentang ujian praktik PLBJ, sesuai dengan tema kuliner Betawi maka para peserta didik diminta untuk membuat tiga (3) menu wajib dan tiga (3) menu pilihan. Menu wajibnya adalah gado-gado (materi kelas 4), asinan buah (materi kelas 5) , dan es selendang (materi kelas 6). Sedangkan menu pilihan adalah akar kelapa, bir pletok (materi kelas 5), kembang goyang.
Kepala Sekolah SDN Serdang 01 Pagi, Ibu Ida Handini, S. Pd, mengatakan bahwa ujian praktik PLBJ bertema kuliner Betawi ini merupakan salah satu upaya dari sekolah untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan kuliner Indonesia, khususnya makanan tradisional Betawi. Beliau juga berharap agar para siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka di bidang kuliner dan menghasilkan karya-karya kuliner yang kreatif dan otentik di masa depan.
Mereka diharapkan mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan, peralatan memasaknya dan peralatan menyajikan makanannya. Waktu yang diberikan adalah maksimal tiga jam untuk mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan memasak makanan.
Adapun kriteria penilaiannya adalah hidangan dan penyajian. Aspek penilaian dari hidangan adalah makanan dan minuman tersaji lengkap, sedangkan kriteria penyajian adalah tampilannya menarik dan rasanya enak. Hal ini disampaikan oleh guru kelas 6A yaitu Bu Tuti Widiastuti, S.ST dan guru kelas 6B yaitu Bu Asri Anita, S.Pd kepada guru-guru yang menjadi guru penguji saat rapat dinas.
Peserta didik dibagi per kelompok yang terdiri dari 6 orang peserta didik. Karena jumlah peserta didik kelas 6 ada 60 peserta didik, maka diperoleh 10 kelompok. Dan di dalam 4 kelompok terdapat masing -masing satu peserta didik yang berkebutuhan khusus. Hal ini bertujuan agar peserta didik tersebut merasa terayomi dan tidak terasingkan. Sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusi, alhamdulillah sudah tidak terjadi bullying terhadap peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Tema kuliner Betawi bertujuan menguji kemampuan siswa dalam mengolah makanan tradisional Betawi dengan baik dan benar. Dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap eksistensi kuliner lokal di tengah gempuran kuliner asing. Ibarat pepatah tak kenal maka tak sayang. Dengan mengolah menu kuliner Betawi diharapkan suatu saat mereka dapat berinovasi terhadap menu yang ada, sehingga dapat tampil kekinian dan tidak terlihat kuno.
Selama ujian praktik, para siswa terlihat sangat antusias dalam mempersiapkan hidangan yang menjadi pilihannya. Setiap tahapan memasak hingga menyajikan dilakukan secara cermat untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. Aspek higienitas juga diperhatikan agar makanan yang dihasilkan terjaga kesehatan dan kesegarannya.
Setelah batas waktu selesai, maka seluruh peserta diharapkan menyajikan hasil olahannya di tempat yang mereka pilih. Penampilan makanannya harus memperhatikan komposisi dan keindahannya. Dalam bahasa kuliner dikenal dengan istilah plating dan garnish. Setiap kelompok membuat satu porsi dari setiap menu kemudian dibawa ke depan guru penguji untuk dinilai.