Lihat ke Halaman Asli

Ragil Rizki Raditya Esha

Ilmu Komunikasi UNISMA 45 BEKASI

Komunikasi Interpersonal dan Perubahan Sikap

Diperbarui: 4 Oktober 2023   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image source twitter.com/@attitudetweets

 Sikap adalah reaksi seseorang terhadap objek baru berdasarkan situasi dan kondisi. Reaksi dapat berupa positif dan negatif, setuju atau tidak setuju, dan senang atau tidaknya seseorang terhadap hal tertentu. Menurut Krech (1962:216) pada pandangannya komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi sikap individu itu sendiri fenomena dapat dimulai dari psikologis, dan sering terjadi secara dua arah.

Arah sifat komunikasi menurut Krech

1. Incongruent dalam arti lain perubahan sikap menuju ke arah yang bertentangan dengan sikap semula. Perubahan sikap yang terjadi adalah dari sikap negatif ke positif begitupun juga sebaliknya. Bisa dibilang seseorang itu denial terhadap sesuatu maka dari itu perlu penyelesaian atau solusi.

2. Congruent yaitu perubahan sikap yang sejalan atau tidak bertentangan dengan sikap semula. Berupa peneguhan atau citra misalnya seseorang mempunyai citra yang buruk maka akan diklaim buruk secara terus menerus. Dan apabila seseorang memiliki sifat yang baik maka beruntunglah orang tersebut (dapat berupa penilaian sementara, dapat juga penilaian berkala).

Menurut (Azwar,1988:19) sikap terdiri atas tiga komponen;

1. Komponen kognitif berhubungan dengan pengalaman dan pemahaman seseorang.

2. Komponen afektif berhubungan dengan emosional seseorang, dapat juga berupa perasaan dan tindakan non verbal.

3. Komponen konatif berhubungan dengan perilaku seseorang bergantung pada sikap yang dihadapinya. Biasanya berupa asumsi dapat mendorong stimuli (rangsangan) membentuk sikap dengan sendirinya.

Komunikasi Interpersonal sebagai pengalaman

Hal ini merupakan bagian yang cukup penting daripada komunikasi interpersonal karena kognitif tadi mempunyai peran akan tau informasi baru dari pengalaman dan pengetahuan seseorang baik dari kosa kata baru didapat ketika interaksi, dan dari transaksional seperti bacaan buku orang yang tentunya dapat menambah wawasan kita. Dengan adanya kognitif berupa pengalaman baru, hal tersebut data mempengaruhi sikap, pengetahuan, perilaku kita sendiri. Maka dari itu kita jangan sampai salah langkah karena doktrin seringkali berkonotasi negatif. Disini perlunya verifikasi akan sesuatu, jangan langsung mudah percaya saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline