Pagi nancerah sambil bermain bersama dua keponakan di halaman rumah, memotret beberapa kupu-kupu yang masih mau singgah di sekitar rumah. Kupu-kupu menyukai tempat-tempat yang bersih dan sejuk dan tidak terpolusi oleh insektisida, asap, bau yang tidak sedap dan lain-lain. Karena sifatnya yang demikian, ordo Lepidoptera(kupu-kupu dan ngengat) menjadi salah satu serangga yang dapat digunakan sebagai bioindikator terhadap perubahan ekologi. Makin tinggi keragaman spesies kupu-kupu di suatu daerah/tempat menandakan lingkungan tersebut masih baik.
Kita sebagai orang Indonesia harusnya bisa bersyukur, bisa tinggal di negara yang mempunyai keanekaragaman jenis kupu-kupu sekitar 2.500 terbesar kedua di dunia (di dunia ada sekitar 20.000 jenis kupu-kupu) setelah Brasil. Dari jumlah yang ada di negara kita tersebut ada sekitar 1.250 jenis (50%) kupu-kupu yang merupakan endemis Indonesia, jadi dari segi endemisnya Indonesia merupakan negara terbesar di dunia atas keanekaragaman jenis kupu-kupunya, sedangkan Brasil hanya sekitar 10 % saja dari jumlah total jenisnya.
Sulawesi adalah pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di Indonesia. Dari 557 jenis yang ada di sana, sebanyak 239 jenis (lebih dari 40 %) merupakan jenis yang hanya dapat dijumpai di kawasan itu. Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah pusat sebaran kupu-kupu yang sangat terkenal di dunia sehingga Alfred Russell Wallace memberikan julukan “The Kingdom of Butterfly” saat mengunjungi kawasan tersebut dalam ekspedisinya pada tahun 1856-1857. Wallace menemukan sekitar 256 spesies kupu-kupu yang diduga bukan hanya berasal dari Bantimurung tapi telah bercampur dengan kupu-kupu yang berasal dari Halmahera dan Irian Jaya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, telah ditetapkan 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia.
Kepunahan kupu-kupu selain perburuan juga karena kurangnya makanan di habitatnya. Dan hilangnya kupu-kupu adalah salah satu bukti rusak dan ketidakseimbangan ekosistem. Selain menghisap nektar bunga, menghisap garam mineral dari tanah (untuk membantu proses metabolisme tubuh, dan bagi pejantan agar sayap mereka tampil elok guna memikat para betinanya), kupu-kupu juga sebagai perantara bertemunya putik dan kepala sari untuk sebuah proses penyerbukan pada beberapa tanaman sebagai awal sebuah siklus kelestarian tanaman tersebut. Kupu-kupu (pada masa larvanya/ulat) juga mempunyai kecenderungan hanya memakan satu jenis daun saja, sehingga hilangnya tanaman tersebut juga akan memunahkan kupu-kupu. Salam Konservasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H