Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Petualangan Cinta Salman Rushdie di Tengah Badai Fatwa Hukuman Mati

Diperbarui: 18 Maret 2016   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salman Rushdie and Nigella Lawson (dok:dailymail.co.uk)"][/caption]Ini dia foto Sir Salman Rushdie (kini 68 tahun), penulis novel "Ayat-Ayat Setan", ketika asyik masyuk di lantai berdansa bersma si jelita Nigella Lawson. Sebuah foto kenangan yang dijepret pada tahun 1995 . Itu hanya satu di antara sekian petualangan cintanya yang membara sepanjang daratan Amerika dan Inggris. Tak heran, sahabatnya menyebut Salam sebagai playboy. Sebuah julukan yang terasa ganjil bagi telinga masyarakat Indonesia yang hanya mengaitkan Salman Rushdie dengan novel kontroversial.

Konon, rangkaian love affair Salman Rushdie bermula sejak dia cerai dari istri ke-4, Padma Lakshmi, seorang model dan bintang TV Amerika berdarah India sebagaimana darah Salman Rushdie. Sekitar 7 cewek pernah jatuh dalam pelukannya, dari cewek setengan baya hingga cewek muda belia. Bukan untuk dinikah, namun sekedar menjadi kekasih. Semua itu berlangsung mulus ketika nyawanya dihargai jutaan dollar bagi siapapun yang sukses ngebunuh Salman. Sebuah fatwa maut dari pemimpin tertinggi Republik Islam Iran dengan iming-iming hadiah uang tunai sekitar 40 Milyar Rupiah.

Sebagai pribadi yang memproklamirkan diri  penganut ateis garis keras, dia yakin tak ada guna sebuah ikatan perkawinan. Sebuah keyakinan yang lahir sejak 4 kali gagal membangun rumah tangga. Baginya, Padma Lakshmi adalah perempuan terakhir yang layak dinikahi. Next, tak ada kata nikah, yang ada hanya bercinta dengan perempuan mana saja sepanjang "available". 

MENDADAK TENAR BERKAT NOVEL AYAT-AYAT SETAN (Satanic Verses)

[caption caption="Novel Ayat-Ayat Setan (Satanic Verses) dok: rferl.org"]

[/caption]

Novel Ayat-Ayat Setan, terbit 1988, menimbulkan polemik politik-agama internasional selama lebih dari seperempat abad. Kalangan seniman, budayawan, dan aktifis HAM menilainya sebagai karya seni yang harus dibaca dari kacamata seni. Sementara, kebanyakan muslim menilainya sebagai hujatan kepada pribadi Nabi Muhammad. Sebab di dalam kisahnya, walau tidak menyebut langsung, menyiratkan bahwa istri sang Nabi serupa pelacur . Setidaknya 15 negara mayoritas muslim , termasuk Indonesia, sepakat menghadang novel "Ayat-Ayat Setan" (Satanic Verses) agar tidak beredar.

[caption caption="protes muslim Inggris terhadap Salman Rushdie (dok:dailymail.co.uk)"]

[/caption]

14 Februari tahun 1989, spesial Valentine buat Salman Rushdie, Fatwa hukuman mati berhadiah puluhan Milyar Rupiah dikeluarkan oleh Ayatullah Khomeini dari Iran. Pas ulang tahun ke 27 kelahiran fatwa maut, 14 Februari 2016, hadiah perintah bunuh ditambah US$600000 hingga total jendral sekitar US$3,3 juta. Penambahan hadiah dilakukan berjamaah oleh 40 media di bawah kendali pemerintah Iran.

[caption caption="Penambahan Hadiah Bunuh Salman Rushdie (dok: Farsnews Iran)"]

[/caption]

Sebagai balasan, PEN Amrika, sebuah lembaga karya seni di mana Salam menjadi Direktur, mengecam ulah Iran yang memperbarui hadiah tembak mati, sebuah ancaman baru sebagaimana dirilis oleh FarsNews.

EMPAT ISTRI PLUS SEDERET LOVE AFFAIRs:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline