Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Permohonan Maaf kepada Reza Fadli Zontor dan Istri

Diperbarui: 26 Februari 2016   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Reza Fadli Zontor (foto profil Kompasiana)"][/caption]Beginilah nasib kalo salah langkah ketika menyambut tamu seorang kakek-kakek yang kurang gaul. Bukan cuma kurang gaul, juga minder sama cewek-cewek. Akibatnya tuan rumah ketiban complain. Menurut istrinya, Kong Zontor misuh-misuh sepanjang jalan pulang ke kampung. Seperti biasa, misuh-misuh berlanjut. Sang istri jadi korban: tidak dikasih jatah belanja dapur.

Gue nangkep gelagat dia bakal sewot. Sudah kepalang tanggung, sengaja gue mancing-mancing biar tambah sewot. Maka terjadilah sesuai prediksi.

Keluhan Kong Zontor tentang sambutan gue sebagai tuan rumah terpaksa gue tanggapi. Gue ngaku telah gagal menyambut tamu agung (juga seorang sahabat) yang mestinya kami suguhi "jaburan dan badogan" khas Tegal yang sedap-sedap. Apa lacur, Kong Zontor sebagai seleb Kompasiana jengkel. Dia kirim Inbox, gue cuekin. Dia nelpon, nggak gue nggak angkat.

"Assalamualaikuuuum.... Kong Ragileeee.... Angkat dong telpon gue... Sialan luh... Gue mau ngobrol nih...!!!"

Jengkelnya tambah ngebul. Saking ngebul sampe ke ubun-ubun akhirnya Kong Zontor curhat di blog Kompasiana.

Nah, melalui blog ini gue sampeken permohonan maaf dan ampun lan pangapura kepada Kong Zontor dan Istri. Tapi, ada tapinya. Semua ini ada asal-muasalnya... yaitu curhat rahasia antara gue dan Kong Zontor.

&&&

TENTANG ISTRI KONG ZONTOR:

[caption caption="Pasar Senggol Tegal (dok octozshare.blogspot.com)"]

[/caption]

Matahari mencorong dari arah Barat ketika gue dan Kong Zontor nongkrong di Pasar Senggol Tegal Jawa Tengah, sementara pelayan warung nanya-nanya kami mau pesen apa. Gue mesen Soto Tegal, Tempe Mendoan, dan Teh Poci Gula Batu. Anehnya, Kong Zontor mukanya pucet liat cewek sang pelayan. Maklum minder, sodara-sodara.

Pelayan (dalam bahasa Tegal) : "Pak Jorok... Eh, Pak Zontor... Pan mesen apa? Aja clingak-clinguk bae kaya kethek ditulup... Pan mangan blih? hihihi." (mau pesen apa? jangan clingak-clinguk kayak monyet ditimpuk... mau makan nggak?)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline