Mitos tentang Pakde Kartono yang diyakini sebagai penulis blog Kompasiana paling unggul jumlah pembaca, masih perlu dibuktikan.Penasaran? Mari bandingkan dengan kompasianer lain yang duluan merajalela: Dewa Klasik Alexander dan Dwitasari.
Ketiga kompasianer sama-sama sudah non aktif. Sama-sama melegenda. Bedanya, Pakde Kartono lengser akibat kena kartu merah.
Ibarat striker bola, sebut saja Rolando dan Lionel Messi, mereka punya caps yang mengagumkan. Berapakali tanding, berapakali ngegolin. Dan berapa gol rata-rata per pertandingan. Itu data yang jadi acuan prestasi. Bukan berapakali mejeng, bukan berapa sering kena gunjing!
Untuk menghitung berapa banyak pembaca/klik per artikel, maka hitung jumlah klik pembaca kemudian dibagi dengan jumlah artikel.
Contoh: jumlah artikel 100, jumlah klik 100.000. Berarti rata rata pembaca per artikel adalah 1000. Jumlah headline jumlah foto-fotoan, dll tidak dihitung. Apalagi jumlah kasbon di Warung. #catet
&&&
Berikut ini data statistik (screenshoot) yang diambil hari ini, Sabtu 02jan2016, sekitar pukul 14:15 WIB.
1) Dwitasari :
[caption caption="Dwitasari - profile kompasiana"][/caption]
Dialah penulis muda belia yang pernah menggoda iman para penggemar fiksi di Kompasiana. Ia semuda Dewa Gilang ketika ngadu nasib di Kompasiana. Bedanya, Dwitasari sudah ngetop duluan di planet lain, sebelum "ngejajah" planet Kompasiana.
Data: gabung sejak 12nov2011. Jumlah artikel: 28. Jumlah klik: 203.548. Rata rata pembaca per artikel: 7.269. Ranking Tiga.