Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Pemberitahuan Imsak Diharamkan Ustad di Mushola Pagi Ini

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kelar shalat subuh pagi ini ustad beri kultum di mushola kami. Kami nguping dari rumah. Dengan suara kencang melalui speaker beliau mengecam adanya pemberitahuan waktu imsak. Maksudnya tanda akan masuk waktu shubuh sekitar 10 menit sebelumnya. Menurut beliau ini melanggar syara karena mempercepat jatuhnya start awal berpuasa. Kata beliau karena begitu jatuh waktu imsak maka dilarang makan sahur, ini melanggar aturan Rasulullah SAW.


Aneh, kan? Beliau meminta semua masjid berhenti mengumandangkan pemberitahuan waktu imsak.


Padahal selama ini waktu imsak diartikan sebagai persiapan usainya makan sahur. Agar tidak nabrak waktu shubuh ketika masih dalam keadaan makan sahur. Imsak Bukan waktu terlarang makan sahur karena awal berpuasa mulai fajar menyingsing yaitu shubuh. Jadi siapa yah yang melarang makan sahur ketika imsak? Bila dilayani kehendak sang ustad bisa ribut karena semua mengumandangkan pemberitahuan waktu imsak.


"Pokoke di jaman nabi tidak ada pemberitahuan waktu imsak, aja macem-macem sampeyan, titik!" begitulah kira-kira alasan sang ustad.

Walau kami ngerti ustad itu salah Tapi warga di Tegal Jawa Tengah ini pada diem. Kami Maklum beliau adalah ustad langganan kultum shubuh di mushola kami, sekitar jalan Kartini dan Melati Tegal Timur. Daripada ribut pada awal bulan puasa mendingan cuek aja. Lagipula udah banyak larangan2 aneh dari beliau. Misalnya beliau khotbah shubuh bahwa maen catur haram karena buah catur berbentuk serupa patung. Dan banyak lagi larangan yang kesannya dicari cari seperti kontes adu banyak haram.


Walhasil warga sekitar mushola adem ayem. Sang Ustad ceramah apa warga pada pura2 gak denger. Lagi pula ada 3 mushola dan masjid di sekitar kami.


Berdomisili dekat Mushola sekitar 150 meter dari rumah, kami sudah biasa kuping ini shubuh2 dengar khotbah/ kultum dengan suara amat nyaring. Seringkali dan sering amat bikin geleng2 kepala karena penyampaian yang kasar dan pemahaman yang dangkal. Khotbahnya Sama sekali tidak simpatik, marah2 mulu, yaaah gimana mau ajak warga hatinya tertarik?*


Tegal, 23 Juli 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline