Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Kisah Radix WP Nangis-Nangis Minta Lahan Kubur

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pas Jumat Kliwon entah ngimpi apa Radix WP dateng ke kantor kelurahan. Mau beli lahan kubur di Desa Kebetulan. Maksudnya order lahan kubur mumpung belum abis. Tapi keder soale agama dia masih dalam status keder untuk ukuran indonesia.

Ternyata sungguh tak dinyana order Radix ditolak mentah-mentah oleh aparat kelurahan Desa Kebetulan, Jawa Timur. Sampai nangis terkaing-kaing pun tak digubris oleh aparat desa. Pokoke ngenes deh ngenes.

Ceritanya begini...

Radix dilayani oleh Lurah, kebetulan namanya Pak Hagemaru. Didampingi Carik, kebetulan namanya Pak Aan. Ditambah Tukang Kebon kelurahan, kebetulan namanya Pak Darsem. Radix langsung gebrak meja.

"Kulonuwun.... Saya mau beli lahan kubur buat mengubur jasad saya bila saya mati nanti. Mohon yah diurus selekasnya. Awas yah jangan...." bla bla bla seperti biasa panjaaang amat ngocehnya.

Pak Lurah Hagemaru: "Hmmm... Maaf sampeyan ngisi formulir dulu agama sampeyan apa? Kalo blom punya agama tulis agama keder, hehehe..."

Radix langsung meradang denger kata "agama" disebut. Dia percaya tuhan tapi gak punya agama alias agnostik. Kalau ada orang bicara agama bawaannya mau ngamuk. Misalnya di Kompasiana.

Radix : "Lah piye iki? Jangan tanya agama deh!!! pokoke aku mati dikubur, di mana aja boleh. Udah mati inih gak usah dipikirin. Ingat ya Pak bahwa..." bla bla bla panjaaang lagi ngocehnya.

Pak Carik Aan gatel lalu nimbrung, "Pak Radix sampeyan dableg, kalo pengin lahan kuburan ada kapling2 agama."

Ujung2nya Debat panjang lebar gak abis abis, apa boleh order lahan kubur duluan buat kaum keder agama. Ternyata ditolak. Akhirnya nongol ngejogrog Pak Darsem, Tukang Kebon Desa Kebetulan. Walau terkesan bahlul kadang nemu ide cemerlang.

Pak Darsem: "Pak Radix, sampeyan gak usah repot pesen kuburan duluan. Nih ada kuburan alternatif. Gak perlu beli lahan. Gak bicara agama. Oke?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline