Famili di Saudi Arabia pernah cerita bahwa suatu kali Raja Saudi sangat malu keganjel masalah kambing kurban. Waktu itu Hari Raya Idul Adha ribuan domba/kambing kurban sudah klar dipotong. Kemudian sebagian dimasukkan kontainer untuk dikirim ke negeri miskin di Afrika. Ada juga jatah untuk Indonesia. Masalah tak terduga muncul gara-gara pemilihan jatah kambing ditangani pekerja Indonesia yang bloonnya minta ampun.
"Alhamdulillah, bereees... Siapa dulu dong yang nangani," kata pekerja Indonesia setiap kali ditanya kiriman jatah kambing untuk Indonesia.
Rasa curiga menggedor hati raja waktu malem-malem ngimpi aneh sekali tentang kambing jatah Indonesia. Sebuah mimpi yang bikin raja lupa anak lupa bini mikirin kambing mulu sepanjang hari. Gimana sih ngimpinya, pengen tau ya?
Sang Raja ngimpi seolah-olah dia dan keluarga terbang naik kambing muda dari kota Madinah ke kota Tegal di Jawa Tengah. Terus turun di Alun-Alun Tegal. Terus bergegas mampir ke Pasar Senggol sebelah utara alun-alun untuk makan siang. Terus seolah-olah mereka makan enak banget dengan lauk Sate Kambing Muda. Ditutup nyruput Teh Poci Gula Batu. Terus saking lezatnya sang raja nanya kepada tukang sate dari manakah daging kambing muda yang empuknya minta ampun itu. Duh, kaget bukan maen ketika mendapat jawaban bahwa yang disate tadi adalah daging kambing/domba yang dinaiki raja untuk terbang dari Madinah ke Tegal.
"Jokerseeeh... Ke sini!!!"
"Ada apa, boss?" Jokerseh menghadap raja.
"Ente sudah kirim tuh jatah daging kurban ke ke Jawa, eh ke Indonesia? "
"Alhamdulillah, bereees... Siapa dulu dong yang nangani."
"Ane belum yakin. Coba ceritaken pegimane jatah daging kurban sampai kepada fakir miskin Indonesia."
Maka berceritalah Jokerseh kepada raja. Bahwa daging kurban diserahkan ke panitia. Bahwa panitia membagi-bagi daging dalam kantong kecil. Bahwa daging kurban dibagi untuk fakir miskin dan warga sekitar masjid baik miskin maupun kaya. Bahwa panitia juga kebagian. Bahwa yang empuk-empuk diincar orang tertentu di luar fakir miskin. Bahwa bulu domba dijual lalu uangnya masuk kantong orang tertentu. Bahwa kepala kambing dan bagian tertentu diumpetin orang tertentu yang punya kaitan dengan panitia. Bahwa...
"Cukup. Cukup. Jangan teruskan! Astaghfirullah... Ane udah bilang daging kurban untuk fakir miskin. Hanya untuk fakir miskin dari orang mampu untuk sedekah," bentak raja.