Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Dzikir, Wirid, dan Melihat Perkara Gaib Secara Islami

Diperbarui: 4 April 2017   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13346736741952039444

[caption id="attachment_175259" align="alignleft" width="640" caption="al-fatihah (alimancenter.com)"][/caption] Mengalami sendiri membuatku percaya!

Aku terperangah. Betapa dahsyat, gemilang, indah, sungguh menggetarkan jiwa raga. Setiap kali aku mengalami, kadang 3 kali dalam seminggu, tiada kata mampu ku ucapkan untuk melukiskan apa yang kulihat. Tiada pernah semua itu terbayang dalam khayalku sebelumnya: apa yang ku lihat, dengan khayal paling liar sekalipun! Mengalami sendiri membuatku percaya. Padahal dulunya paling anti pada cerita gaib yang menurutku adalah omong kosong.

Sering aku menertawakan. Melecehkan karena tidak masuk akal, pikirku. Setelah mengalami sendiri baru percaya dan malu sendiri. Sejak memasuki usia 41 tahun secara tiba-tiba aku kebanjiran mimpi mimpi yang dahsyat dan mataku mampu melihat perkara gaib, yaitu gambaran ruhaniah dari benda lahiriah. Termasuk mahluk mahluk halus yang bersliweran di sekitar kita.

Sejak itu aku yakin 100% bahwa Allah ada. Demikian pula adanya malaikat dan iblis. Sebelum itu kadang ragu dalam hatiku, jangan-jangan ajaran agama Islamku sekedar motivasi agar takut dosa. Mengalami sendiri membuatku percaya.

Bagaimana mula ceritanya?

Ketika itu tahun 2001, aku berumur 41. Aku mulai tertarik otodidak menghapal ayat dan surat al-quran dan diiringi puasa senin-kamis serta sholat tahajud. Sekitar 3 bulan kemudian aku mengalami mimpi luar biasa terang benderang, setengah sadar di tengah malam jelang shubuh. Aku agak sadar bahwa aku sedang mimpi. Dalam beberapa hari berturut turut aku mimpi.

Aku mimpi seakan aku hidup di jaman Rasulullah, tinggal di Jawa Tengah, di lingkungan pesantren, bertetangga dan bersahabat dengan Rasulullah. Kemudian aku diberi hadiah istimewa oleh Rasulullah melalui asistennya yang masih muda belia.

Aku juga mimpi seakan aku menatap langit di malam nan gilang gemilang, kemudian turun ayat ayat suci al-quran dari langit ke pangkuanku, bagaikan ribuan serpihan kertas, dalam wujud huruf huruf dari kaca mengkilap, dan gemerincingan bunyinya. Kamar tidur di mana aku mimpi tengah malam, dalam keadaan sadar, sungguh terang benderang laksana dihujani sejuta cahaya.

Aku terguncang.

Keringat dingin bercucuran. Ada apa ini? Mimpi mimpi serupa datang tiada henti, membuatku gemetaran tiap hari, memaksaku mencari jawab kepada guru yang paham betul perkara gaib dalam Islam. Singkat kata aku berjumpa dengan Prof.KH.Irfan Zidny, MA. Beliau salah satu sesepuh NU, Rois Syuriah, tinggal di Duren Sawit Jakarta Timur, tidak jauh dari rumahku di Klender.

Beliau muslim yang amat tawadlu (low profile). Jadilah aku murid pribadi beliau selama 2 tahun atas saran beliau sendiri. Beliau membekali aku dengan sebuah kitab al-quran baru, kitab Riyadhus Shalikhin 2 jilid. Kemudian mengajarkan aku agar wirid ketika shalat tahajjud sbb:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline