Alkisah seorang artis dangdut Jawa Tengah ingin mengadu nasib di jasirah Arab. Dalam impiannya dia bertekad untuk buka "Kafe Dangdut" khusus keluarga istana negeri Arab maupun non-Arab. Pokoknya khusus para bangsawan. Dengan pelayanan khas tradisi keluarga raja.
Maka terbanglah rombongan ke Mesir dengan bekal semangat juang warisan para sesepuh seniman yaitu "Maju Tak Gentar Menghibur Yang Bayar". Uniknya Kafe Dangdut selalu menjamu tamu dengan cara berbeda sesuai dengan tradiri dan budaya daerah asal si tamu.
MALAM PERTAMA:
Rombongan keluarga istana Saudi Arabia datang. Pelayan langsung menyambut dengan menyusun formasi duduk ala tradisi Arab. Yaitu lesehan di atas permadani. Dihiasi dengan tenda padang pasir. Tak lupa 5 ekor unta diikat di halaman agar romansa Arab sangat terasa bagai di kampung si tamu.
Semalam suntuk lagu dangdut bergema menghibur keluarga Raja Saudi. Mereka ikut berjoget. Namun sesuai tradisi maka tamu lelaki beda ruang dengan tamu perempuan.
Dari sini artis dangdut mengerti bahwa tamu Saudi yang super kaya itu gemar lagu berirama sedih. Sedih di dalam joged. Atau joged di dalam sedih. Misalnya lagu "Kegagalan Cinta", "Jatuh Bangun", "Lebih Baik Sakit Gigi".
Begitu subuh datang mereka segara pulang, masuk mobil masing-masing dengan pengawalan sangat ketat. Dan rahasia.
Manager Kafe Dangdut sangat bahagia mengantongi uang dari lantunan 50 buah lagu kali $1000 = $50.000 (Rp.400juta). Bukti sukses spirit "Maju Tak Gentar Menghibur Yang Bayar" .
MALAM KEDUA
Datanglah rombongan keluarga Ratu Inggris. Mereka disambut dengan formasi duduk ala Cowboy. Yaitu open bar dalam taman full meja kursi. Tak lupa 5 ekor kuda pilihan di pajang di halaman agar suasana "wild-wild-west" terasa nian.
Ketika lagu dangdut bergema semua tamu campur baur jingkrak-jingkrak. Semalam suntuk enjoy.