[caption id="attachment_165626" align="aligncenter" width="548" caption="Federal Reserves USA - activistpost"][/caption]
Isu moralitas dan medis penggunaan organ manusia menerjang Pepsi Cola, kembaran Coca Cola. Namun Presiden Obama menginjinkan raksasa softdrink itu yang menggunakan penambah rasa dari sel janin abortus. Terang aja aktivis kemanusiaan meradang. Hingga gencar propaganda boikot Pepsi Cola dan Soda Drink di negeri Amerika. Penggalang protes adalah kelompok Children For Good Life sejak 2011 didukung kelompok ProLife. Mereka menghendaki agar menggunakan sel janin hewan saja, jangan manusia.
Salah satu situs yang mewakili suara warga khusus bicara kesehatan adalah Natural News. Pada tanggal 17 Maret 2012 lalu melaporkan kekecewaan atas keputusan Presiden Obama menginjinkan penggunaan sel janin abortus untuk flavour (penambah rasa) softdrink. Akibatnya Pepsi Cola, kembaran Coca Cola dan dimiliki oleh tangan yang sama, lolos dari gugatan warga sejak 2011. Nampaknya perusahaan minuman tidak melihat kesalahan menggunakan sel yang tak digunakan lagi dari janin hasil aborsi / abortus. Sedangkan aktivis melihatnya sebagai wujud kanibal, orang makan orang melalui produk minuman ringan.
Tahun 2011. Adalah kelompok Children For Good Life (CGL) pimpinan Debi Vinnedge yang mengguncang publik Amerika dengan temuan kerjasama PepsiCo dengan Senomyx. Kerjasama ini guna meminta jasa Senomyx menemukan penambah rasa untuk minuman ringan dari sel janin abortus. Konon persisnya adalah penggunaan "kidney tissue". CGL protes atas penggunaan "Human Embrionic Kidney (HK-293)" untuk bahan dagangan karena berasal dari manusia. Namun Praktek ini dianggap lumrah oleh pengusaha dan pemerintah. Sedangkan warga dan aktivis melihatnya sebagai wujud ekploitasi janin hasil abortus manusia untuk perdagangan.
Kebetulan Obama adalah tokoh sangat pro aborsi sehingga menimbulkan curiga hubungan aborsi dengan kepentingan bisnis soda drink.
Mundur ke Tahun 1970an. Ngomong ngomong soal Coca Cola dan Pespi Cola sebetulnya cerita lama. Menurut jurnalis Chicago Sherman Skolnick ( lihat tautan di bawah ) produk tersebut asalnya dulu pakai cocaine lalu diprotes tahun 1970an. Konglomerat Warren Buffet konon kerjasama dengan CIA hingga mendunialah softdrink tersebut ke pelosok mancanegara. Namun sering tersandung perkara tentang bahan yang digunakan karena tidak sesuai dengan image minuman para pahlawan olah raga. Malah konon membahayakan kesehatan. Untunglah pemerintah Amerika selalu melindungi perusahaan besarnya yang merupakan lumbung dana kampanye politik. Lagi pula perusahaan jago iklan dan pemasaran, kemudian kemari kerjasama dengan Mac Donald serta Wal Mart. Pendeknya perusahaan sukses mengatasi gugatan konsumen dan aktivis.
Kembali ke 2012. Mungkin salah satu keberatan hati aktivis dan warga yang kebanyakan perempuan adalah ini: Bagaimana perasaan konsumen bila mereguk Pepsi Cola dan Coca Cola sambil membayangkan memangsa sel janin dalam botol? Tapi jangan lupa. Di Amerika yang sudah sudah perusahaan selalu lolos jerat hukum. Maklum mereka adalah penguasa media massa besar yang menentukan putih-hitamnya semua perkara. Demikian kata jurnalis investagasi independen dari Chicago, Sherman Skolnick (1930-2006). PepsiCo dkk tentu tidak bergeming karena sudah mendapat restu pemerintah.
*Sumber:
*Natural News: Obama Agency Rule's The Use Of Aborted Fetal Cell For Softdrinks:
www.naturalnews.com/035276_Pepsi_fetal_cells_business_operations.html
*Sherman Skolnick: Coca Cola, The CIA, and The Court Part One
www.skolnicksreport.com/cocaccc.html
*CATATAN:
Ini terjadi di Amerika, dilaporkan oleh LSM dan jurnalisme warga Amerika sejak 2010. Di sana juga dilaporkan bahwa penggunaan flavour dari sell janin atau kidney tissue di atas dianggap lumrah oleh sebagain ilmuan. Konon produk KRAFT dan NESTLE juga menggunakan cara yang sama. Makanya pemerintah Obama tidak melarang. Para aktivis menuntut agar jangan pakai janin manusia tapi pakailah janin hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H