Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Mobil Esemka, Musik Keroncong, dan Malaysia

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13331132972005591141

[caption id="attachment_171824" align="aligncenter" width="625" caption="OK Gema Swara Kartini, Tegal , Pimpinan Mas Didiet, 2011 (dok: Ragile)"][/caption] *Akankah gebyar mobil nasinal Esemka bikinan wong Solo mampu menggantikan tenggelamnya Musik Keroncong yang juga produk Wong Solo? Ini mungkin pertanyaan yang menyakitkan ketika segala produk hanya dihargai bila menarik dunia industri. Dari Walikota hingga Presiden juga cuek. Malahan Presiden rajin rekaman musik pop buat bahan kampanye politik. Loh koq musik keroncong ewes ewes? Lah wong laka duite. Mungkin itu jawaban pol paling tok-tel. Jumat malam bukan berarti sepi nyenyet tanpa hiburan. Kali ini saya nyantai Sambil menikmati tontonan gratis latihan Orkes Keroncong Gema Swara Kartini. Jumat malam terasa siwir siwir di Kota Tegal sebelah barat SMA 1 Tegal. Inilah tontonan budaya musik Jawa yang masih tersisa. Meskipun denyut nadinya di blantika musik Indonesia dalam keadaan cengap cengap. Maklum generasi muda ogah menggali musik keroncong yang konon tidak menarik minat produser. Makanya sempat manggung juga sekedar formalitas melestarikan budaya bangsa yang telah luntur cintanya kepada karya cipta bangsa sendiri. [caption id="attachment_171825" align="aligncenter" width="375" caption="Tegal (doeloe), Jawa Tengah (dok: infotegal.com)"]

13331137051859537629

[/caption] Mungkin kita akan kelabakan bila Malaysia tiba tiba menduniakan musik keroncong. Maklumlah Malaysia negeri jiran pandai memasarkan produk budaya untuk mengukuhkan dirinya sebagai "Truely Asia". Dan maklumlah kadang bangsa kita baru tergerak setelah dipecut dari luar. Beruntunglah Kota Tegal Jawa Tengah yang dikenal sebagai Jawa Pinggiran dan kasar bahasa Jawanya, memiliki grup Orkes Keroncong Gema Swara Kartini. Beralamat di Jalan Kartini Tegal selalu rajin latihan saben malam Sabtu. Hanya sayangnya semua pemain dan penyanyi inti rata rata berusia 30 tahun ke atas. Tapi lumayanlah! Soal mutu aja takon. Boleh dibuktikan kalau mau diadu tidak kalah dengan rekan dari Jawa Alus dari Jogya maupun Solo. Setidaknya kehadiran musik keroncong di Jantung Kotamadya Tegal memberi warna tersendiri. Nampak para pemain dan penyanyi serta penonton mereguk keteduhan hati di tengah kerasnya kehidupan. Jangan bicara uang. Ini persoalan hati dan kerinduan mengumandangkan warisan budaya tanpa gembar gembor. Siapa tau ke depan akan datang masa kebangkitan musik keroncong di nusantara. [caption id="attachment_171826" align="aligncenter" width="374" caption="Waterledeng Tegal 1952, Jawa Tengah (dok: infotegal.com) "]

1333113851735480141

[/caption] Bagi saya pribadi menikmati dayu musik keroncong serasa mak nyus. Setara musik jazz yang dibawakan oleh Sade . Atau musik pop yang dibawakan Andy Williams. Atau hentakan dan kocokan melodi latin gaya Santana. Tergantung lagu apa yang sedang dialunkan. Kembali ke OK Gema Swara Kartini. Serba bisa carane musisi Tegal. Tak cuma lagu keroncong yang dibawakan, oplos lagu daerah, pop nasional, dangdut, melayu, dan lagu lagu Barat. Beruntunglah dari lurah hingga Walikota Tegal turut menghidupi OK Gema Swara Kartini pimpinan Mas Didiet. Ragile, 23mar2012



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline