Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Warisan Terakhir Presiden Soekarno, Soeharto, dan Gus Dur yang Dilupakan Tokoh Masyarakat

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin banyak tokoh yang lupa. Di Istana Negara tercatat sebuah dokumen penting. Catatan sejarah di mana tiga presiden Republik Indonesia meninggalkan warisan. Sebuah warisan sangat penting bagi seluruh anak bangsa, yang sama persis wujud dan nilainya. Sayangnya para petinggi negara dan tokoh masyarakat hanya mencatat, tapi enggan menerima warisan beliau-beliau. Ada apakah? Apakah karena masih dirahasiakan?

Sudah saatnya belajar menghargai dan mengambil hikmah.

Adalah kebetulan bahwa 3 mantan presiden sudah wafat: Bung Karno, Pak Harto, Gus Dur. Adalah lumrah mereka meninggalkan warisan untuk disimpan di dalam Istana Negara. Adalah bukan masalah jika kebetulan wujud dan nilai warisan sama persis. Adalah penting bangsa Indonesia mau belajar menghargai warisan yang mereka tinggalkan, lalu mengambil hikmahnya. Dan adalah wajib untuk berlega hati sekaligus wajib melupakan perbedaan!

A. Warisan Presiden Soekarno (Bung Karno): Seorang sipil, pejuang kemerdekaan, insinyur, presiden pertama, proklamator, pendiri bangsa, pencetus falsafah Pancasila, pendiri PNI, penguasa jama Orde Lama. Namun jatuh kekuasaanya di tengah jalan.

Apa hikmahnya? Bila mau jujur beliau jatuh bukan karena kritik dan serangan. Bukan itu sebab utamanya. Tapi karena TERLALU MEMANJAKAN Partai Komunis Indonesia. Rakyat cemas kemudian enggan membela ketika beliau dijatuhkan.
B. Warisan Presiden Soeharto (Pak Harto): Seorang angkatan darat, presiden kedua, penyandang gelar Bapak Pembangunan, pendiri Golkar, penguasa jaman Orde Baru. Juga jatuh kekuasaannya di tengah jalan.

Apa hikmahnya? Bila mau jujur beliau jatuh bukan karena kritik dan serangan. Bukan itu sebab utamanya. Tapi karena TERLALU LAMA berkuasa. Rakyat bosan kemudian enggan membela ketika beliau dijatuhkan.
C) Warisan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Seorang santri NU, presiden keempat, budayawan, intelektual, pejuang HAM dan demokrasi, pengayom kaum minoritas, ketua PKB dan PBNU, tokoh era reformasi. Di tengah jalan jatuh pula kekuasaannya.

Apa hikmahnya? Bila mau jujur beliau jatuh bukan karena kritik dan serangan. Bukan itu sebab utamanya. Tapi karena TERLALU BERANI mengambil kebijakan yang bersebrangan dengan aspirasi mayoritas. Sementara PKB cuma partai kecil di bawah PDIP dan Golkar. Rakyat jengkel kemudian enggan membela ketika beliau dijatuhkan.

Di sinilah catatan warisan 3 presiden di Istana Negara.

Meskipun tidak tertulis secara administratif dengan bukti fisik, ketiga presiden telah meninggalkan warisan penting. Yaitu berwujud PELAJARAN bahwa kejatuhan seseorang adalah akibat perbuatan sendiri. Bukan karena kritik, maupun kecaman, ataupun serangan.

Namun sayang seribu sayang para petinggi negara dan tokoh masyarakat enggan menerima, enggan belajar dari warisan tersebut di atas. KEBANYAKAN bersikap seperti itu.

Akibatnya mereka keranjingan bermain citra-citraan. Akibatnya kecanduan popularitas penuh tipu muslihat. Akibatnya ngambek bila dikritik. Akibatnya memusuhi siapapun yang melancarkan kritik. Akibatnya manja minta dikasihani dengan berjualan air mata di muka umum. Akibatnya rame rame berebut posisi menjadi pihak yang DIZALIMI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline