Entah apa hubungan Arab Gundul dengan nasib Kue Serabi mungkin hanya si Kakek yang tahu. Meskipun ada benarnya ketika si kakek menarik kesimpulan atas nasib kue serabi di tangan Arab Gundul. Sayangnya si kakek kenal kue serabi tapi tidak kenal arab gundul sehingga sangat kocak kemarahan si kakek kepada Arab Gundul.
Kisah ini bermula ketika seorang santri berkata kepada sahabatnya, "Kamu belum paham Islam sebelum kamu paham Arab Gundul," sambil bercanda.
(Catatan: "arab gundul" semacam istilah untuk jenis tulisan Arab tanpa tanda baca di atas dan dibawah huruf. Standard dipakai di negeri Arab dan di pesantren. Sedangkan khalayak umum Indonesia taunya tulisan arab yang sudah dilengkapi dengan tanda baca untuk mempermudah membacanya).
Rupanya ucapan santri itu terngiang di telinga si anak yang tidak sengaja mencuri dengar ketika sang ayah ngobrol dengan si santri di ruang tamu.
"Ayah... Arab Gundul apaan sih?" tanya Jokerseh, si anak.
"Udaaah... Kamu anak kecil jangan tanya-tanya. Ayah lagi internetan nih," sahut ayah.
Jokerseh geser ke si ibu, "Ibu... Arab Gundul apaan sih?".
"Yah...mana ibu kenal? Kakek juga ada turunan darah Arab tapi nggak suka cukur ampe gundul. Sono gih maen PS di rumah tetangga. Ibu lagi nonton sinetron, jangan brisik.".
KAKEK NGAMBEK KUE SERABI RAIB:
Masih penasaran, Jokerseh berkunjung ke rumah si Hawa, pas sebelah rumah dia, yang tinggal bareng Si kakek. Lalu mengajukan pertanyaan yang sama kepada si kakek. Tak disangka begitu sewotnya si kakek ditanya tentang arab gundul.
"HUS... Kamu jangan ikut-ikutan yah anak kecil. Sialan tuh Arab Gundul maen embat aja kue serabi gue!!!'.