Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Israel Panik, Palestina Merdeka Didukung Publik Amerika

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1303224546314184570

[caption id="attachment_101795" align="aligncenter" width="632" caption="Palestine Independence 2011"][/caption]

PM Benyamin Netanyahu beserta petinggi Israel lainnya sibuk mencegah proklamasi kemerdekaan Palestina secara sepihak tahun 2011 ini.  Skenario  Palestina  menjadi tanah jajahan abadi pupus sudah menyusul gejolak Revolusi Arab 2011 yang membuka mata dunia. Hasil polling terbaru menunjukan publik Amerika meningkatkan dukungan  menjadi 49% untuk kemerdekaan Palestina. Lobby Israel AIPAC mendesak  Kongres Amerika untuk tidak mengakui negara Palestina  tanpa persetujuan Israel. Sementara itu Otoritas  Palestina (PA) sedang konsolidasi fraksi Fatah dan Hamas untuk proklamasi kemerdekaan yang akan didukung negera-negara muslim, China, Rusia, India, Afrika, dan Amerika Latin. Sidang Umum PBB September 2011 akan mencatat sejarah baru Palestina.

Panik Israel tergambar dari harian Israel Haaretz pada 12-04-2011 di sini:

Settler council: Netanyahu's West Bank pullout plan radiates panic

PM mulling moves to stave off 'diplomatic tsunami' and rally U.S., EU and other Western countries against unilateral Palestinian move at UN.


PM Benyamin Netanyahu dari kelompok garis keras Israel sangat panik akan prospek Palestina Merdeka pada Sidang Umum PBB September 2011. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut Netanyahu berencana untuk menarik mundur serdadu dari Tepi Barat untuk menunjukan niat baik proses perdamaian. Namun langkah tersebut ditentang oleh The Yesha Council of Settlers yang mengurusi pemukiman yahudi di Palestina . Nampaknya tak bisa dihindari bahwa Sidang Umum PBB September 2011 akan mencatat babak baru Palestina-Israel untuk selamanya. The Yerusalem Post bulan-bulan lalu mengabarkan semakin banyak warga Isrel yang menginginkan solusi dua negara merdeka Israel-Palestina namun ditentang oleh garis keras.

Dan perhatikan pada Yahudi Netnews yang mengumumkan hasil polling pada 12-apr-2011, di sini:

Poll: 51% in US oppose unilateral creation of Palestinian state


Hasil polling ini adalah mimpi buruk bagi Israel dan mimpi indah bagi Palestina yang biasany hanya mendulang dukungan sekitar 20% dari publik Amerika - kini meningkat tajam menjadi 49%. Polling yang diselenggarakan The Israel Project  itu bisa jadi berbalik menjadi keunggulan dukungan Palestina jika diselenggarakan bukan oleh komunitas Yahudi. Reaksi atas ketidaknyamanan ini mengundang lobby Amerika-Israel menggalang aksi bersama.

Duta Besar Amerika untuk PBB yakni Susan Rice mengatakan kepada the House Foreign Affairs Committee pekan lalu agar issue yang alot antara Israel dan Palestina dapat dipecahkan dengan negosiasi langsung antara kedua belah pihak, bukan di markas PBB New York. Menunjukan keyakinannya bahwa Majelis Umum PBB akan mensahkan Palestina Merdeka.  Sedangkan Republican Committee yakni Ileana Ros-Lehtinen mendesak agar Amerika melakukan segala upaya untuk menjamin lobby Palestina tidak merebut status Negara Merdeka di PBB sebelum negosiasi dengan Israel.

Peta kekuatan politik bergeser cepat menyusul Revolusi Arab dan Tsunami Jepang. Penguasa Israel menurut harian Haareth sedang panik akan bahaya "tsunami diplomasi" berupa dukungan dunia kepada proklamasi kemerdekaan Palestina. Supremasi Corong Selatan yaitu jaringan AlJazeera (sebagai rival Corong Utara alias Barat) telah mengubah persepsi dan opini dunia tentang Timur Tengah yang secara traditional dicetak oleh media Barat. Aljazeera - pendukung utama Palestina Meerdeka- diuntungkan oleh Revolusi Arab yang dijadikan menu utama berita paling dicari dunia sejak awal 2011.

Keunggulan media TV Amerika (CNN, CBS, Foxnews), penentang Palestina Merdeka, telah berakhir dan terpatahkan oleh kegigihan Aljazeera menyajikan berita lebih lugas menyuarakan aspirasi kaum tertindas. Dengan lebih dari 100 juta penggemar Aljazeera nampaknya telah  menancapkan kaki di Inggris melalui The Independent dan Amerika melalui The Haffington Post. Pertarungan opini tentang Palestina sebagai gerombolan teroris melalui Hamas kian dipertanyakan. Kini publik dunia mempertanyakan posisi Israel yang mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat dan Gaza sejak 1967. Lebih dari itu mempertanyakan hak Isreal menentukan kemerdekaan Palestina di atas tanah airnya sendiri.

Isreal Terpojok, Barack Obama Serba Salah

Selama ini ada dua bangsa bermusuhan di Yesrusalem yaitu Israel dan Palestina. Yang satu adalah negara superpower Timur Tengah yang berdaulat dan didukung  secara finansial dan militer oleh Barat. Yang satu lagi adalah rakyat yang hidup di bawah jajahan di atas tanah air sendiri -  dirampas kemederkaannya melalui persekongkolan Amerika--Inggris-Prancis sharing lahan bekas jajahan setelah Perang Dunia Kedua. Dua kekuatan yang jomplang yang dipaksakan untuk negosiasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline