Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Pelajaran Tweet Vulgar Harian The Straits Times Kepada 46000 Followers

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13031298931984926432

[caption id="attachment_101537" align="aligncenter" width="418" caption="Vulgar Tweet sent out from The Straits Times of Singapore"][/caption]

Insiden tweet memalukan kembali mengudara. Hampir 50ribu pelanggan koran kena kutukan dari The Straits Times (ST) Singapore. Dalam sekejap diposting ulang ke jejaring sosial oleh penerima pesan tweet. Editor tersentak oleh wabah tweet vulgar di dunia maya yang berasal dari kantornya. Tweet tersebut dihapus lalu diganti tweet permohonan maaf atas human error. Kasus tweet vulgar 1 April 2011 ini masih dibahas hingga hari ini dengan beragam pendapat. Ini kasus kedua menyusul tweet vulgar oleh HPB Singapore.

Pas tanggal 1 April harian terbesar Singapore salah kirim tweet kepada 46000 followers lebih. Tweet vulgar tsb sangat mempermalukan ST karena bunyinya sangat kasar. Dari @stcom (akun resmi ST) meluncur tweet pada pukul 12:15 berbunyi:

"omg, fuck you all. seriously."

Terjemahan: "astaga. persetan kalian.sungguh." Lalu sebelum editor sempat menghapus terlanjur dikirim ulang ke jaringan sosial oleh penerima. Publik heboh, mana bisa media massa bonafide mengirim pesan kampungan kepada pelanggannya?

Editor ST segera kirim tweet permohonan maaf atas "salah pencet" staff ST. Staff salah kirim karena akun tweet pribadi campur aduk dengan tweet kantor. Demikian keterangan resmi oleh Ng Tze Yong, media editor ST. Dia juga mengatakan bertanggung jawab atas kesalahan yang memalukan tsb. Statement asli dikutip dari The Straits Times, pada point penting, berbunyi sbb:

:::

Mr Ng said the staff member, one of several journalists who assist him in managing the Straits Times Facebook and Twitter accounts, had mixed up his personal and corporate accounts.

'The post was deleted by our staff member literally seconds after he posted it,' said Mr Ng. 'But on social media, as we can see, there's absolutely no margin for error. This is the volatile space which we are venturing into and, as I told the team later, we've got to learn fast and learn to recover fast from the knocks along the way.'

:::

The Straits Times edisi 2 April 2011 menyatakan telah memberi peringatakan kepada staff yang bersalah. Investigasi dilakukan untuk cari tahu penyebab insiden. Peristiwa ini bukan pertama kali di singapore. Sebelumnya pada Februari lalu HPB (HEATH PROMOTION BOARD) meluncurkan tweet berbunyi "fuck". Waduh, gimana nggak malu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline