Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Kontroversi Jawaban 5 Mitos Muslim Amerika oleh Imam Feisal Abdul Rauf

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_100325" align="aligncenter" width="606" caption="Imam Feisal Abdul Rauf"][/caption]

Membaca Artikel di The Washington Post pada 1 April 2011 itu kontroversial dan menarik. Banyak pengetahuan baru bagi pembaca dari belahan dunia manapun. Judulnya "5 Miths About American Moeslems", ditulis oleh Iman Feisal Abdul Rauf, pemuka muslim Amerika, dikomentari lebih dari 500. Isi artikel adalah jawaban atas 5 mitos palsu tentang muslim Amerika yang menyesatkan persepsi publik. Dengan mitos itu seakan muslim Amerika adalah ancaman dari dalam yang harus dilenyapkan kehadirannya. Feisal melengkapi denga data dan fakta serta referensi. Namun prejudice nampaknya lebih kental menggelayuti para komentator. Sehingga banyak komen melenceng dari topik. Umumnya generalisasi perbuatan sekelompok kecil muslim adalah mewakili muslim secara keseluruhan. Sayangnya tidak ada balas komen dari Feisal.

Berikut ini ijinkan saya share dengan mengutip dari artikel tsb di atas.

Feisal Abdul Rauf mendirikan Cordoba Initiative untuk memerangi salah paham meluas antara Islam dan Barat yang menyakiti kedua belah pihak. Jutaan muslim Amerika tidak melihat kontradiksi antara menjadi warga Amerika dan menjadi umat Islam. Mereka berjuang keras untuk menjembatani gap yang menganga. Dalam hal ini perlu untuk menjawab hearing di Kongres tentang isu radikaisasi. Maka Feisal perlu membongkar mitos di balik kepercayaan stereotype bahwa muslim Amerika adalah ancaman keamanan nasional Amerika. Ada 5 mitos yang menurut Feisal adalah menyesatkan publik sbb:

1. Muslim Amerika adalah orang asing.

Jawaban Feisal: Islam sudah ada di America bahkan sebelum Amerika Serikat menjadi negara. Muslim sudah hadir sebagai budak yang dibeli dan dibawa ke sini.

Sejarahwan memperkirakan sekitar 30% budak berkulit hitam adalah muslim. Bahkan Pangeran Afrika Barat  Abdul Rahman, dibebaskan oleh  President John Quincy Adams pada 1828 setelah  40 tahun  diculik, dijual, dan dikerangkeng. Pada masa awal Amerika, nama-nama muslim dapat ditemukan dalam laporan transaksi budak pada Perang Revolusi. Muslim turut berjuang untuk kemerdekaan America pada tahun 1812, dan untuk penyatuan negeri pada Perang Saudara. Seribu tahun kemudian ribuan Afro-Amerika, termasuk Cassius Clay dan Malcolm Little, pindah ke agama Islam.

Saat ini terdapat dua  Muslim anggota  Congress dan ratusan Muslims aktif sebagai angkatan bersenjata Amerika. Jika mereka berseragam Amerika dan rela mati untuk Amerika, apakah mereka layak dianggap orang asing?

2. Muslim Amerika secara etnis, kultur dan politik menganut paham monolitik (mengelompok pada satu kubu).

Jawaban Feisal: Kenyataannya Muslim Amerika tersebar di mana-mana, tidak mengelompok di satu kubu atau golongan saja.

Mereka percaya pada perbedaan dan menghargai keyakinan dengan cara berbeda-beda. Di ranah politik, menurut Pew study 2007: 63%  Muslim Americans berkubu ke Democrat, 11 % ke  Republic, 26% independent. Secara etnis mayoritas muslim amerika bukan bangsa Arab. Kebanyakan Afrika. Untuk jelasnya silakan baca di sini: July 30, 2007, cover of Newsweek magazine, yang menggambarkan multikultur muslim America.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline