Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Humor: Firman dan Edi Sembiring Keselek Buah Pidada

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_109716" align="alignleft" width="300" caption="Firman Seponada & Edi Santana Sembiring"][/caption] Ada-ada saja nih Firman Seponada dan Edi Santana Sembiring. Masa sih udah dewasa koq bisa-bisanya makan buah pidada sampe keselek (keselak)? Gimana sih ceritanya? padahal buah pidada cuma sebesar buah apel kecilan dikit. Yuk nguping yuk... [caption id="attachment_109717" align="alignleft" width="300" caption="Edi S.S. & Ragile ngiler buah pidada"][/caption] Katanya nih waktu Kopdar di Muara Angke ada issue Firman jauh-jauh dari Lampung ternyata kangen berat sama buah pidada. Issue ini dihembuskan pertama kali oleh Budi Handuk ke kuping Babeh Helmi terus ke kuping Yayat si cewe mungil yg lincah. Tiga sekawan pakar gossip ini lalu sepakat mau ngerjain Firman. Soale Babeh Helmi sewot ternyata Firman cuma mau ngalap berkah buah pidada (hihihihihi.....). Yang katanya bisa bikin "tahan lama" dan "kuat 3 ronde" ehm! Maklum sebagai pakar lingkungan hidup Firman tau banyak khasiat buah-buah liar dan unik termasuk pidada di Muara Angke. Padahal Babeh Helmi diem-diem  ngincer buah pidada supaya staminanya yg loyo bisa nanjak lagi. Belakangan ketauan juga Edi Sembiring ternyata juga ngiler buah pidada. Nah waktu pada jalan-jalan menyusuri jembatan dituntun oleh guide perempuan diperkenalkanlah buah pidada yg katanya misterius dan jadi makanan monyet serta ular berbisa. Mba Guide : "Ini buah pidada namanya..... biasa dimaem monyet sama dimaem ular berbisa." Suaranya manja. Edi : "Oh ini buah pidada..... Ck Ck Ck....." Sambil pegang-pegang itu buah pidada (lihat gambar) dg gemasnya. Bener-bener gemmes! Mba Guide : "Hey Om... sudah dong Om, sudah.... Sabar, Sabar...." Menegur Edi. Firman : "Hmm.... biar mungil tapi sekel buahnya ya... Emmh....!!!" Sambil mesem-mesem penuh arti. Mba Guide : "Idih, Om ini genit. Tau aja yg sekel-sekel...." sambil cekikian kecil. Firman: "Mba...Mba... kalo mau metik pidada boleh gratis kan?" Rayuan gombal dimulai sambil garuk-garuk kepala sementara kedua matanya tak lepas dari buah pidada. Edi : "Akh, kau ini Firman. Macam apa pula itu gratis....?" Dg logat bataknya, "Boleh kami minta satu buah Mba?" Guide : "Boleh.... tapi hanya dua buah. Dan jangan sampai ketauan sama monyet dan ular. Nanti kalian dikejar lho!" Yayat : "Okeh beres! Kami yg tanggung jawab." Sambil kasih kode kedipan genit mata kiri kepada Babeh Helmi dan Budi Handuk. Babeh Helmi dan Budi Handuk membalas kedipan mata dg tak kalah genitnya kepada Yayat. Tanpa komando Budi Handuk, Yayat dan Babeh Helmi berkomplot mencarikan dua buah pidada yg paling keras dan alot supaya gampang keselek kalo dimakan. Lalu diserahkan kepada Firman dan Edi yg sudah tak sabar mencicipi buah pidada. "Cepetan dong makannya! Jangan sampai ketauan monyet dan ular. Nanti kalian dikejar," kata Babeh Helmi sambil kasih isyarat nakal kepada Yayat dan Budi Handuk. "Kulitnya ikut dimakan ya. " Budi Handuk menimpali sambil berkacak pinggang. "Langsung telan ajah biar cespleng." Yayat ikut ngompori. Firman dan Edi tanpa pikir panjang ikuti perintah 3 sekawan. Buah pidada langsung dimakan dg lahapnya seperti codot melahap buah mangga. GRAGOT. GRAGOT. GRAGOT. KRIEEKKK. LHEG.... Eh, baru separoh buah dimakan tiba-tiba Babeh Helmi beri aba-aba. "Awas... Awaaaaassssss... ada monyet sama ular dateng....!!!" teriak Budi Handuk ketakutan. "Wah gawat! Ayo kabuuuuuur...." teriak Yayat dan Babeh Helmi. 3 sekawan  cabut. Saking paniknya Firman dan Edi buru-buru menelan separuh pidada yg belum dikunyah. LHEG... LHEG... LHEG.... Wah apes, separuh buah pidada dan bijinya nyantol di tengah kerongkongan. "Sialan, gue keselek! Sialaaaan....!" Gumam Edi sambil menahan leher dg jari tangan. "Busyet, Saya juga! Sakit nih leher. Kampret!" Sahut Firman dg wajah pucat. Keduanya lalu celingak-celinguk mengamati sekeliling. Ternyata tidak ada satupun monyet dan ular yg datang. Baru sadar dikerjain tapi terlambat. Sementara itu Babeh Helmi, Budi Handuk dan Yayat dari kejauhan ngakak menahan tawa liat leher Firman dan Edi agak benjol-benjol seperti diganjal biji kedondong.

- TAMAT - KHATAM - THE END -

Salam tuljaenak, Ragile 04-apr-2010

NB: Postingan ini adalah "sambutan" atas postingan Babeh_Hemi pada serial Risman’s Angel, foto-foto milik beliau Babeh_helmi. Bagi yg minat dan siap mental dikerjain harap mendaftar lewat japri. Ongkosnya 100rb pulsa atau push up 100rb-x buat ganti mikir ngarang2 cerita hehe...

Cerita Gossip sebelumnya: Babeh Helmi, Zameel, Ali Mukti dan Monyet Muara Angke

Dan : Budi Handuk Kesurupan di Muara Angke

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline