Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Jurus Menjinakkan Boss Galak Dan Angkuh*

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kriiiiiiing....... Krek.. "Ya boss, ada apa?" Bawahan was-was. "Ada apa! Ada apa! Kamu bisa kerja nggak sih? Cepat ke sini! Ke siniiii!!!" Crangg!! Telpon dibanting si Boss. Lau, Brukkk... meja digebrak. Dan, Brakkk...kriyeeet...  Pintupun apes kena banting. Si Boss pasang muka super angker dan pasang kuda-kuda buat menyemburkan sumpah-serapah. Seperti biasa..... Ya, seperti biasa deh.

Sering lihat prilaku Boss galak seperti itu kan? Kenapa begitu? Boss ingin dihormati layaknya Tuhan kecil yg berkuasa mutlak atas hidup-mati bawahan. Biasanya  pasang muka angker supaya ditakuti. Jaga jarak dg bawahan agar tak mudah disentuh. Suka bahasa kekuasaan, bahasa kasar, rajin mengancam, dan pantang mengakui keunggulan bawahan. Dia yakin cara seperti efektif untuk membentengi wibawa dan untuk menjamin terlaksanannya semua perintah.

Lalu, tidak adakah celah untuk menjinakan Boss galak? Menaklukan kepongahanya? Mari kita pelajari sedikit karakteristik Boss Galak dan mari kita uji benteng pertahanannya.  Caranya mudah koq. Tak perlu dg menjilat, ABS, maupun jual diri yg menghinakan kita. Pokoknya tetap profesional!

Kebanyakan Boss Galak adalah Suami Takut Istri dan Perawan Tua (Maaf).... Entah mengapa seperti itulah bisik-bisik di kantor, di warung dan pasar. Ada keyakinan bahwa Boss yg tak berdaya di dalam rumah mencari pelampiasan di tempat kerja. Bawahan jadi sasaran. Dikit-dikit marah, dikit-dikit ngamuk, dikit-dikit maen pecat, maen pukul, dst.

Coba perhatikan, Boss yg takut istri selalu waspada dg telpon dan SMS sang istri. Biasanya muka rada pucat kalau sang istri menghubungi. Perawan tua bisa lebih galak lagi. Mungkin karena anunya tidak tersalurkan yaaaa? hiks... Khusus yg satu ini coba tanya Mariska Lubis yg jago sexiologi.

Kemarahan Boss tidak selalu murni urusan kerja.... Bisa jadi lagi stress dikejar-kejar utang. Mungkin tadi malam tak bisa tidur memikirkan anak-anak kelayapan. Mungkin murka belum dikeloni istri (hahaha...). Mungkin panik dg rekening tagihan yg mencekik. Mungkin SMS dan telpon tak direspon oleh si Dia.

Pelajari Kesukaan Boss... Misalnya, Boss suka nonton sepakbola, ajaklah bicara ngalor-ngidul tentang sepakbola. Bila Boss suka makan dukuh, sediakan dukuh dan ajak makan bareng. Demi kebaikan, Anda boleh pura-pura suka dalm hal ini.

Boss Galak Adalah Peluang Bagi Anda untuk Eksperimen Mengembangkan diri. Karena Boss galak tetaap ngomel baik ketika Anda salah ataupun benar. Ini kesempatan untuk uji coba Anda ambil inisiatif. Yaitu mengerjakan apa saja dan ambil keputusan apa saja yg tidak selaras dg Boss. Jangan takut diomeli! Kan sudah biasa hehe. Sepanjang menguntungan perusahaan/instansi upaya Anda akan dihargai.

Eksperimen ini modal untuk meraih promosi dan prestasi dg biaya ditanggung perusahaan.

Biarkan Boss Kenyang Mencaci-Maki, Dan Tunggu Untuk Eksyen Bila Boss Kejepit Sendiri... Percuma menanggapi Boss model seperti itu jika lagi marah.Biarkankan dia puas marah-marah, anggap semua itu demi menghapus kesalahan Anda selama bekerja. Kemarahan yg berulang-ulang dan tak terkendali akan menjeruskannya ke dalam kesalahan fatal. Misalnya maen fitnah kepada banyak orang. Lalu dikerubuti musuh dari segala penjuru.

Seringkali orang seperti ini banyak musuh, dan butuh teman curhat. Nah di sinilah posisi penting Anda terbuka untuk dimasuki. Dia butuh teman ngobrol. Ini kesempatan untuk dekat dan belajar dari keunggulan-keunggulanya. Dia akan terkesan dan selalu butuh kehadiran Anda. Dia akan jinak dg sendirinya. Dan Anda tak perlu ikutan terbawa arus memusuhi orang-orang yg dimusuhi Boss.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline