Lihat ke Halaman Asli

Ragile (Agil)

seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

Selamat Pagi Baginda (Kado Ultah Berjamaah)//*Puisi

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat Pagi Baginda

Selamat pagi, Mas...
tengoklah matahari di telunjuk tangan itu,
matahari dari timur,
rindu tarian bola matamu,
atau dia akan menyusup di kelopak matamu.

Selamat pagi, Mba...
maukah matahari di telunjuk tangan itu?
matahari dari timur,
manja berbisik menyisir anting-anting,
atau dia akan marajuk di pintu-pintu kuping.

Selamat pagi, cahaya...
dekaplah matahari di telunjuk tangan itu,
matahari dari timur,
kekasih dalam terang penyapu awan gelap

Selamat pagi, Baginda...
Engkaukah matahari dari timur itu?
Hari ini perjalananmu menuju penghabisan
Dari penghabisan menuju pemulaan baru

Wahai matahari dari timur,
bolehkah kutaburkan Selamat Panjang Umur...?

[Ragile, 30-jan-2010]

Matahari hari itu tertancap di ujung telunjuk bocah.
Matahari hari ini tersangkut di ujung telunjukmu, Bung ASA!

Di Benak bocah,
Suara lembaran kalender yang tersobek berualng
Terdengar macam suara,
sobekan karcis pasar malam yang riang.

Di pasar malam,
Sang bocah menikmati kembang gula
Di akhir kalam,
Selamat 30 Januari, ya Bung ASA!

[SyamAR;Cijapun, 30 januari 2010]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline