Political Humor... Statement politisi dunia biasanya disampaikan dg bahasa diplomatis, multi tafsir,,,, "sending message" agar kena pada sasaran. Baru-baru ini Barrack Obama, Fidel Castro, Sekjen PBB, dll melempar jargon dan statement yg tidak selalu dimengerti orang dg sempurna. Contohnya Fidel Castro waktu menerima delegasi Amerika bulan lalu (Fidel diwakili adiknya Raul Castro).
Castro bilang ,"Semua masalah antara Amerika dan Kuba sdh siap dirundingkan di atas meja". Salah tangkap bisa terjadi begini...: Rakyat Kuba pasti setuju banget karena berunding di atas meja lebih sopan daripada berunding di bawah meja.
Presiden Barrack Obama punya jargon: Time To Change (saatnya utk berubah) sambil mengangkat tangan kanan tinggi-tinggi menunjuk ke langit. Rakyat Cina dan India bisa salah tangkap begini...: Maksudnya Obama mungkin adalah kehebatan ekonomi Amerika sudah tamat karena sudah pindah jauuuuh sekali (sambil nunjuk jari tangan ke atas) ke negeri China dan India. Rakyat Amerika yg republikan juga was-was jangan-jangan maksudnya adalah...:"Time to change: Changing From Super Power to become Super Problem".
Presiden Iran Ahmadinejad 2 tahun lalu berkata, "Hapus Israel dari peta bumi". Salah tangkap bisa terjadi....: Rakyat Palestina cemas mengira bahwa di Peta bumi yg baru tidak ada negara Israel, tapi yg ada adalah negara Yahudi yg meliputi wilayah Israel dan Palestina sekaligus.
Sekjen PBB bulan lalu bersabda, "Pentingnya menjaga stock pangan dunia utk mencegah krisis pangan dunia yg mengerikan". Salah paham bisa terjadi pd umat Islam di dunia yg jumlahnya 1,4 milyar...: Wah jangan-jangan akan ada Resolusi DK PBB yg mewajibkan umat Islam seluruh dunia utk puasa Senen-Kemis sepanjang tahun, nggak pake makan sahur lagi...
PM Jepang bulan lalu mengeluh kira-kira begini, "Uji coba nuklir Korea Utara adalah ancaman. Setelah uji coba di dlm negeri pasti dilanjutkan dg penyerangan ke luar negeri". Rakyat Jepang tidak yakin dan bisa salah paham...: Buktinya dulu waktu Perang Dunia Kedua, serdadu Jepang datang ke Korea lalu memperkosa ribuan perempuan Korea, nggak pake uji coba dulu di dalam negeri kan?
Salam.
Ragile, 09mei2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H