Salut! Itulah yang pertama kali ingin saya ucapkan kepada segenap admin FFK dan para pihak yang begitu luar biasa sukses membuat sebuah event fenomenal. Saya yakin, kejadian seperti FFK ini belum tentu ada di masa-masa selanjutnya. Sebagaimana diungkapkan Mbak Endah, perlu dibutuhkan kesukarelawanan yang luar biasa untuk merealisasikan semua itu.
Banyak pelajaran yang dapat saya petik dari acara tersebut. Munculnya berbagai karya dalam jumlah ratusan seperti hujan emas yang membuat saya bingung memilih mana yang harus saya ambil terlebih dahulu. Karya-karya itu begitu memukau, penuh bertaburan dengan gaya bahasa, beragam pilihan kata yang memperkaya dan yang terpenting menawarkan berbagai cara pandang yang berbeda dalam menyikapi realitas hidup ini.
Tidak mungkin bagi saya untuk membaca secara tuntas semua karya FFK tersebut. Namun di sisi lain saya sangat ingin tahu hasil karya teman-teman semua agar saya dapat mempelajari hal yang belum saya ketahui. Untuk itu, terpaksa saya membaca secara scaning. Intinya, saya ingin mendapat manfaat dari tulisan yang saya baca. Semua judul saya klik, karena saya tidak mau terkecoh judul. Beberapa puisi dan gambar (fotografi) dengan berat hati saya abaikan (maaf, bukan berarti saya tidak suka puisi atau gambar, tetapi memang sedang ingin fokus dengan cerpen).
Setelah saya dapatkan cerpen-cerpen itu, saya scaning untuk yang kedua kalinya, dan cerpen yang tidak mampu membuat saya bertahan untuk terus membaca lebih dari lima menit, saya simpan untuk saya baca sebagai pengisi waktu luang saya. Jumlah cerpen yang tersisa semakin sedikit. Setelah saya baca untuk yang ketiga (yang ini saya membaca sampai akhir kalimat), tersisalah sepuluh cerpen yang mengejutkan saya. Kesepuluh cerpen ini sungguh memukau sehingga membekas dalam di ingatan saya.
Inilah sepuluh cerpen FFK 2011 favorit (versi saya):
Aku di Antara Karma dan Sesal. Ramdhani Nur +Herlya Annisa + Santy Novaria.
Dalam Perjalanan Pulang. Andi Gunawan + Suri Nathalia.
Aurora. Ge, Mamar, Mimin, Dorma
Saksi Mata. Ouda Saija + Babeh Helmi + Annisa F Rangkuti
Bahagia Paling Sederhana. Santy Novaria + Irsyam Syam
Kutuk Kembar Anima. Mia Imagina + Dee Dee Sabrina
Menyibak Selimut Malam.Rusdianto + Endah raharjo + Herlya Annisa
Air Mata Kumiko. Kine Risty + ramdhani Nur + Ihya Ulumuddin
Persembahan Terakhir untuk Cinta. Fitri Puspita Hapsari dan Fatwaningrum
Kisah Sang Katak Petualang. Ahmed Tsar Blenzinky + Sari Novita + Annisa F. Rangkuty + Meddy Danial
Salut buat karya teman-teman di atas. dan tetaplah berkarya.
Nah, sekarang giliranmu memilih cerpen favoritmu. Ciao…:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H