Lihat ke Halaman Asli

Ragil Dwisetya Utami

Fresh graduate S1 Ilmu Komunikasi universitas Gunadarma

Viral, Terowongan Satwa Liar Ada di Indonesia

Diperbarui: 12 Januari 2023   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: firstindonesiamagz.id

Terowongan Satwa Liar di Indonesia menjadi perbincangan di media sosial. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) pemerintah ingin membangun infrastruktur yang mengedapankan keberlangsungan hidup satwa liar, sebagaimana dikutip Indonesia First Magazine. 

Terowongan Satwa Liar ini terletak di Tol Pekanbaru -- Dumai yang dimana sebelumnya Terowongan Satwa Liar ini sudah dilakukan di Tol Sigli -- Banda Aceh yang menjadi jalur perlintasan berbagai macam satwa liar, berdasarkan instagram @nrsimha.indonesia kemarin. Terowongan Satwa Liar ini sebagai bentuk terhadap gajah di dua kota dan di kabupaten setempat.

Terowongan Satwa Liar ini berada di KM 12. Menurut Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Konsep ini merupakan jawaban atas kekhawatiran terhadap kemungkinan gangguan yang diakibatkan oleh masifnya pembangunan infrastruktur ekosistem dan kelestarian flora dan fauna. 

Dengan adanya konsep tersebut, KLHK membuat peraturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri LHK No.P.23/Menlhk/Setjen/KUM.1/5/2019 tentang Jalan Strategis di Kawasan Hutan, sebagaimana dikutip msn.com. 

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah perubahan model tata kelola, yang mendamaikan pembangunan dan perlindungan infrastruktur dengan langkah-langkah mitigasi untuk melindungi flora dan fauna, hidrologi, ekosistem dan keseluruhan, dengan tetap menghormati prinsip-prinsip Lingkungan Hidup. 

Perlindungan mengikuti keramahan dan keramahan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan. Sebagai inisiator, KLHK berupaya mengkolaborasikan gagasan dan pemangku kepentingan akademisi, praktisi, perencana lingkungan dan birokrat untuk bersama-sama merencanakan mitigasi dan pengelolaan yang tepat, menyeimbangkan infrastruktur jalan dan integritas hutan, serta mencapai manfaat sekunder yang akan dicapai, dikutip oleh bsilhk.menlhk.go.id.

Terowongan Margasatwa dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah jembatan penyeberangan gajah KM 13+755 - 13+871. Jalur kedua menggunakan elemen beton persegi panjang untuk reptil 10+000-15+100 km. 

Sementara itu, yang ketiga adalah transisi di mana jembatan kanopi jaringan kabel untuk primata akan dibangun antara 11+000--13+0000 km. Tujuan dari tatanan tersebut adalah untuk mengurangi dampak negatif pembangunan infrastruktur di kawasan hutan terhadap keutuhan kawasan hutan itu sendiri, pergerakan satwa liar, berkurangnya keanekaragaman hayati, berkurangnya fungsi hidrologis dan fungsi ekologis penting lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline