Nama dia cukup simple untuk disebut
Hidungnya mancung, matanya bening, rambutnya lurus,
tubuhnya kurus, dan suara tawanya begitu khas.
Tampan..
Pinokio…
Itu sebutan yang kusematkan didahinya
Karakter anak laki-laki periang berhidung panjang,
disukai banyak orang, tidak sombong tapi terkadang suka bohong.
Pinokio ku tidak pernah marah, tidak pernah berkata kasar, dan tidak pernah merasa dirinya paling benar..
Pinokio ku manis…
Akan ku ceritakan Pinokio versiku…
Diibaratkan dia seperti sebuah Perahu
Tidak sebesar kapal fery memang, tapi dia punya layar, tidak semegah Titanic tapi dia mampu memikat banyak orang
Perahu ini punya beberapa pelabuhan dan aku hanya memiliki satu dermaga
Pelayaranku dimulai….
Aku mencintainya bukan karena layar yang membentang, bukan karena fisik yang menarik banyak orang. Aku tidak pernah menemukan jawaban mengapa aku mencintainya. Tapi jujur, ada sesuatu yang mengubah hatiku. Karena dia punya mimpi.
Bersama tanganku dia menginginkan impian yang sama. Memeluk hatiku yang beku sekian lama dan mampu mengembalikan senyum palsu menjadi nyata..
Aku jatuh cinta..
Dengan setia dia mendengarkan semua ceritaku,mengikuti hari-hariku, masuk ke dunia khayalku hingga impian-impian otak kanan yang aku sendiri tidak menyadarinya.
Aku mencintai cara dia mencintaiku..
Dia inspirasi semesta yang paling terang..
1 hari 2 hari 3 hari Perahuku terus berlayar tenang
Hingga tiba hari ke 60 ombaknya dibuat sendiri
Goyah karena keegoisan masing-masing.
Perahu ku rapuh, tidak bisa menahan arus, mesin Perahu rusak, menjauhi dermaga menuju pelabuhan.
Pelabuhan pertama tidak membuatnya lebih baik, pindah ke pelabuhan lain.
Seterusnya hingga dia benar-benar yakin sudah memperbaiki seluruhnya
Dan kalian tahu? Aku hanya bisa melihat dari kejauhan, sayup-sayup mendengar suara mesinnya, menenangkan ombak yang terlanjur menggulung segala yang tersisa.
Jauh dalam hatiku aku berdo’a Perahuku baik-baik saja.
Meski aku menganggapnya tenggelam…
Meski terkadang aku masih berdiri di dermaga..
Perahu ku, Pinokio ku tetap ada, dihati ini..
Kenangan itu abadi
Cerita singkat itu lebih dari mimpi
Aku ingin melupakannya dengan bersusah payah, sesusah nalarku berkata pisah, sepayah hatiku berkata : TIDAK PERNAH..!! Ya, tidak pernah kulakukan lupakan semua itu
Ingatan-ingatan yang hadir seperti hantu yang rajin menghantui. Setiap kali ku makan, berjalan, tertawa, menangis dan juga diam. Tidak satupun alasan untuk melupakannya.
I promise…
Adalah kata terakhir ku ucapkan
Ya..,aku berjanji
Berjanji tidak lagi hadir, tidak lagi mengusik
Mungkin itulah yang dia inginkan untuk membuatnya tenang
Mungkin juga dia tidak ingin silahturahmi denganku lagi
Diluar dari logika, naluri berontak
Meski aku ingin melihat dia lebih lama
Meski aku ingin menyapanya setiap malam
Tersadar dia bukan yang dulu
Cintanya sudah lama berlalu
Hatinya mati untukku
Entah jika suatu hari Tuhan mempertemukan kembali, perahuku kembali kuat, perahuku kembali menjemput. Tapi, jika Tuhan berkehendak lain, sungguh aku berharap dia menjadi lebih baik dan mendapatkan yang terbaik
Tepat hari ini tanggal kelahirannya
Aku tahu aku bukan orang pertama yang diharapkan untuk mengucapkan selamat
Hari bahagia untuknya dan orang-orang terdekat
Sayangnya, aku tidak bisa mengucapkan secara langsung, tidak bisa mengungkapkan harapan dan do’a secara lisan.
Untuk itulah tulisan ini aku buat.
Sebagai rasa kepedulianku, rasa sayangku, perhatianku bahwa aku ingat hari spesialnya, dan tulisan ini sebagai kado kecil yang akan ikut dikenang orang lain.
Aku pastikan do’a ku untuknya adalah kata-kata cinta yang selalu kuungkapkan kepada Tuhan setiap kali bersujud. Dan akan kuhembuskan setiap kali ku bernafas..
Selamat Ulang Tahun Pinokio ku..
Selamat Berlabuh Perahu ku..
Kaulah inspirator lagu dari cerita hidup
Lakukanlah yang terbaik untuk menjadi orang baik
Karena suatu hari kita hanya akan jadi memory bagi sebagian orang
Maaf untuk segala kesalahan yang pernah ku perbuat
Semoga Tuhan selalu melindungimu.. :’)
Dedicated : Bob S Habibie
Metro, 8 Maret 2013
‘RGL’
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H