Lihat ke Halaman Asli

Tipe Guru Favoritku

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Pekerjaan rumah halaman 20, bagi yang tidak mengerjakan saya berdirikan di depan kelas selama 2 jam”

“Pekerjaan rumah halaman 20, dikerjakan boleh di buku, atau di upload di blog saja, atau melalui instagram juga boleh”

“Pekerjaan rumah halaman 20 dikerjakan dengan baik dan benar, dikumpulkan minggu depan”

Tiga kalimat diatas menunjukan tiga tipe guru dalam memberikan tugas pekerjaan rumah pada siswa-siswanya, dari tiga kalimat diatas juga bisa dilihat karakter masing-masing guru. Pada kalimat yang pertamya adalah guru yang masuk dalam golongan guru galak, pada kalimat yang kedua adalah guru yang masuk dalam kategori guru favorit atau guru yang kreatif dan disukai. Pada kalimat yang terakhir adalah guru yang masuk dalam kategori guru berwibawa.

Pada tulisan kali ini, penulis ingin memaparkan tentang tiga tipe guru dan bagaimana perannya dalam bimbingan dan konseling yang lebih efektif pada siswa. Guru galak adalah guru yang biasa mendidik siswa dengan memberikan hukuman namun jarang memberikan penghargaan atau hadiah, dampak dari guru galak pada proses bimbingan dan konseling adalah meberikan efek jera pada siswa. Istilahnya ada guru yang ditakuti, sehingga siswa merasa takut untuk melakukan kenakalan, di sisi lain siswa hanya sampai pada tahap takut bukan sadar, sehingga biasanya siswa hanya takut untuk tidak melakukan kenakalan remaja hanya di sekolah namun diluar lingkungan sekolah, siswa cenderung melampiaskan kenakalannya.

Tipe guru yang kedua adalah guru yang kreatif dan disukai, sesuai dengan title nya. guru yang disukai pasti sering dikerubuti dan didekati siswa untuk dijadikan partner maupun guru yang dianggap sahabat bagi siswa. Guru yang disukai siswa pasti sering dicurhati oleh siswa tentang berbagai hal yang dialami siswa, mungkin bukan hanya tentang di kelas atau pembelajaran, mungkin juga tentang kehidupan pribadinya. Hal ini berdampak positif pada proses bimbingan dan konseling, karena siswa dapat terbuka tentang berbagai hal pada guru tipe ini, bila guru yang disukai juga bisa menjadi model atau contoh, maka lengkaplah sudah tugas bimbingan dan konseling, karena selain mampu mengulas informasi pada siswa, siswa dapat terbuka, juga mampu memberikan contoh yang baik pada siswa sehingga tanpa dimarahai atau disuruh, siswa secara natural akan meniru perilaku guru ini.

Tipe guru yang terakhir adalah guru yang berwibawa. Dalam kamus besar bahasa Indonesia wibawa adalah pembawaan untuk dapat menguasai dan dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik. Guru yang berwibawa biasanya diidentikan dengan guru yang sudah tua atau guru yang mempunyai banyak pengalaman, karena wibawanya dan kebijaksanaannya guru seperti ini tanpa memerintah siswa sudah menjalankan perintahnya, tanpa memarahai, siswa sudah mengetahui kesalahannya. Guru yang berwibawa dalam bimbingan dan konseling mampu mempengaruhi siswa sehingga siswa pada tahap sadar sehingga tidak melakukan kenakalan lagi. Namun pada masa kini jarang ditemui guru yang berwibawa lagi dipatuhi oleh siswa-siswanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline