Lihat ke Halaman Asli

Ragam Potret

Menangkap Berita Memotret Realita

Dunia Sastra di Media Sosial

Diperbarui: 12 Januari 2025   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Media sosial telah membawa perubahan besar dalam cara kita menikmati dan membuat karya sastra. Di satu sisi, platform seperti Instagram, X dan TikTok membuka peluang bagi penulis baru untuk memperkenalkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas. 

Media sosial juga menciptakan komunitas literasi, seperti grup diskusi di Facebook, menciptakan berbagai tagar, dan klub buku virtual yang dapat mempertemukan para pembaca dan penulis dari berbagai latar belakang. Fenomena ini membantu memperluas literasi terhadap genre-genre tertentu yang diminati. 

Namun, tantangan tetap ada. Algoritma media sosial sering kali memprioritaskan konten populer ketimbang karya yang berkualitas. Akibatnya, penulis yang menolak mengikuti arus tren sulit mendapatkan perhatian. 

Pada akhirnya, dunia sastra di media sosial harus tetap berjaga-jaga. Media sosial memberi peluang tak terbatas bagi para kreator untuk berekspresi, tetapi juga menuntut kita untuk tetap kritis dan selektif. Maka dari itu, untuk masa yang akan datang penting bagi komunitas sastra untuk menjaga keseimbangan antara popularitas dan kualitas agar nilai-nilai sastra tetap lestari di tengah derasnya arus digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline